Rabu 01 Mei 2019
TAK PERLU DIPERDEBATKAN
BIlangan 22:41 – 23:26; Kidung Agung 3:6 – 5:1; Matius 23:1-12
Ayat Mas / Renungan
Matius 23:11-12 “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.“Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
Status tertinggi dan terbesar akan menjadi sesuatu yang diperebutkan manusia berada di permukaan bumi ini. Semua yang mendamba status tersebut akan terus menerus dan tak kenal lelah untuk berkompetisi satu dengan yang lain. Tuhan Yesus menyebut bahwa ahli-ahli taurat dan para Farisi telah berhasil merebutnya dengan menduduki kursi kebesaran Musa. Mereka betul-betul telah berhasil merebutnya karena kepiawaian mereka dalam mengajarkan hukum taurat kepada umat. Mereka cukup cekatan juga mengkreasikan berbagai bentuk beban bukan untuk mereka pikul melainkan dibebankan atau dipikulkan kepada orang lain. Jangankan memikul menyentuhpun mereka tidak rela. Berbagai ornamen danpakaian keagamaan mereka kenakan setiap hari agar mereka dinilai masyarakat sebagai sosok yang agamis. Belum lagi upaya mereka melakukan dan mentaati berbagai ritual agama agar memperoleh kepakaran dalam ilmu agama. Ditambah lagi keinginan besar duduk di tempat terhormat dalam perjamuan-perjamuan dan tempat terdepan dalam rumah ibadah. Semuanya itu adalah upaya untuk meraih status terhormat dan tertinggi.
Dan terakhir yang paling biasa mereka lakukan adalah mendamba sebutan terhormat seperti Rabi dan sebutan-sebutan untuk seorang pemimpin. Di tengah lingkungan seperti itulah masyarakat umum yang tidak terlalu ikutan berambisi dan juga tidak tertarik berkompetisi dalam hidup. Kepada mereka Yesus berkata agar hidup sebagai pelayan yang melayani atas dasar kerendahan hati. Mereka tidak perlu melawan ajaran mereka asal tidak meniru kelakuan mereka. Karena sudah terbukti bahwa perilaku mereka tidak sesuai dengan ajaran mereka. Perilaku mereka buruk walaupun ajarannya baik. Siapapun yang merendahkan diri akan menerima ajaran yang baik dan tidak meniru perilaku yang buruk. Orang yag merendahkan diri tahu menempatkan diri secara tepat dan benar di hadapan Allah dan sesama. Bagi orang yang merendahkan diri tidak mau disebut Rabi, tidak mau juga disebut pemimpin. Karena Rabi dan Bapa bagi orang yang rendah hati hanya tepat diberikan kepada Allah. Sangatlah tepat kata Yesus siapa yang mau menjadi pemimpin menjadi pelayan yang melayani dan hamba yang menghamba. Siapapun yang ingin status ketinggian haruslah merendahkan diri. Karena kebesaran adalah pemberian Allah kepada pelayan dan status tertinggi adalah pemberian Allah kepada yang merendahkan diri. (MT)
Besarlah karena melayani dan jadilah tinggi melalui tapak langkah dari kerendahdan hati.