Selasa 19 Juni 2018
HIDUP TANPA ALLAH
Pengkhotbah 1:1-11
Dilihat dari kalimat dan isinya sepertinya raja Salomo menulis Kidung Agung pada masa mudanya sehingga penuh dengan kalimat-kalimat yang romantis. Rupanya raja Salomo sama dengan manusia pada umumnya dia berusaha mencari dan memperjuangkan cinta sejatinya. Ternyata karena masa mudanya telah mendapat hadiah-hadiah berupa wanita-wanita dari kerajaan lain tentu dalam rangka membangun hubungan politik telah merusak kesetiaannya kepada cinta sejatinya. Namun pemujaan kepada cinta sejatinya tidak surut, dia masih melantunkan lewat Kidung Agungnya. Amsal ditulis raja Salomo pada masa tuanya. Pengalaman panjang dalam menjalani hidup sebagai raja telah menempanya menjadi seorang yang semakin bijaksana. Bersumber dari pengalaman hidupnya, sang raja menghasilkan kreasi-kreasi berupa nasehat dan kalimat bijak yang sederhana dan sangat mengena ke hati pendengar dan pembacanya. Dia tidak segan-segan membuka tuntas segala kesalahannya yang lengkap dengan akibatnya. Sebagai sosok yang sudah sangat penuh dengan pengalamann sang raja ingin membagikan pengalaman hidupnya dalam bentuk nasehat agar pembacanya dapat menjalani kehidupan yang lebih baik darinya.
Pengkhotbah ditulis pada masa-masa akhir hidupnya. Itulah sebabnya pengkhotbah merupakan evaluasi perjalanan hidupnya. Dia telah mengalami berbagai puncak keberhasilan yang didambakan semua manusia. Dia telah memiliki kekayaan yang berlimpah ruah. Dia telah menikmati hidup dengan jabatan kekuasaan puncak dan terhormat. Dia telah hidup dalam kesenangan sensual seperti yang didambakan manusia pada umumnya. Dan semua dimilikinya secara melimpah dan maksimal. Setelah raja Salomo mengevaluasi hidup dengan segala perolehannya dia menyimpulkan segala sesuatu tidak ada artinya kalau terlepas dari Allah. Itulah sebabnya Pengkhotbah diisi dengan berbagai penyesalan. Pengkhotbah membagi kesaksian melalui rentetan penyesalan kepada pendengar dan pembacanya sebelum dia wafat. Dia ingin membagikan kepada para muda belia supaya mereka jangan melakukan kesalah yang sama.
Raja Salomo menyuarakan agar jangan pernah memberi harapan kepada dunia sekuler semata. Dia mengharapkan pembacanya menghancurkan harapan palsu kepada dunia karena mengetahui kenyataan serius bahwa apapun yang dilakukan mencari kekayaan sering terlibat kepada perbuatan yang jelas-jelas bertentangan dari kehendak Allah. Jadi tetaplah hidup bersama Allah supaya hidup tidak menjadi sia-sia.
- M1 – Menerima : Terimalah Firman sebagai kebenaran.
- M2 – Merenungkan : Saat membaca ijinkan pikiran saudara dikuasai Firman.
- M3 – Melakukan : Hiduplah bersama Allah.
- M4 – Membagikan : Sharingkan kesia-siaan hidup terlepas dari Allah.