Sabtu 16 Juni 2018
PUASA SANG MESIAS
Lukas 4:1-13
Ada hal yang menarik dalam peristiwa Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam yang dijelaskan oleh Matius dan Lukas. Ke-dua penulis Injil ini tidak membuat hal berpuasa menjadi topiknya tetapi justru “Yesus dicobai oleh Iblis”. Iblis mencobai Yesus setelah Yesus berpuasa selama 40 hari 40 malam. Setelah Yesus dalam keadaan sangat lapar maka Yesus dicobai. Hal ini menjelaskan kondisi lapar sangat rentan terhadap pencobaan. Matius dan Lukas menjelaskan bahwa Roh Kuduslah yang membawa Yesus ke Pandang gurun. Jadi Roh Kudus secara sengaja menjauhkan Yesus dari makanan dan minuman. Dengan kata lain Roh Kuduslah yang mengatur agar berpuasa, tentu sesuai dengan rencana Allah Bapa. Berarti Yesus, mentaati kehendak Allah Bapa yang dipimpin Roh Kudus agar berpuasa, tentu sesuai dengan rencana Allah Bapa. Berarti Yesus, mentaati kehendak Allah Bapa yang dipimpin Roh Kudus agar berpuasa.
Berpuasanya Yesus lebih total. Bukan saja tidak makan tetapi juga tidak berhubungan dengan orang lain. Ada yang menfasirkan Yesus tidak makan tetapi minum. Alasannya tidak mungkin Yesus hidup kalau tidak minum selama 40 hari, karena saat dicobai Yesus menjadi manusia. Lagi pula kalau Yesus tidak minum iblis pasti mencobai Yesus mengubah sesuatu menjadi air. Tetapi walaupun Yesus manusia tetapi Dia tidak berdosa, sangat mudah bagi Yesus bila tidak minum. Lagi pula Yesus berada di padang gurun yang betul-betul tidak ada air. Jadi sangat mungkin juga Yesus tidak minum. Lagi pula arti kata puasa itu sendiri adalah berpantang makan dan minum. Terlepas dari konsep puasa yang paling menarik dalam puasa Sang Mesias ini adalah pencobaan iblis menawarkan sesuatu kepada Yesus saat sedang lapar. Tujuan iblis adalah untuk mejatuhkan ke Mesiasan Yesus. Seperti kita ketahui bahwa Mesias adalah yang diurapi Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa. Iblis bermaksud menjatuhkan Yesus agar gagal mempertahankan ke-Mesiasan-Nya. Iblis mencari waktu yang tepat ialah saat-saat Yesus lapar dan lemah. Ternyata ketika tubuh-Nya lapar dan lemah sikap-Nya tidak lemah kepada firman Allah. Ketika perut-Nya lapar tidak mengutamakan makanan tetapi justru mengutamakan firman Tuhan. Ketika ada kesempatan untuk terkenal justru Dia menolak, melainkan memperkenalkan firman Tuhan. Ketika ada kesempatan untuk memiliki kekayaan yang berlimpah Yesus justru mengabaikannya karena menyembah Bapa jauh lebih utama. Itulah faktanya bahwa Dia adalah Mesias.
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai fakta nyata.
- M2 – Merenungkan : Bagaimana Yesus menghadapi cobaan iblis.
- M3 – Melakukan : Siaplah memenangkan cobaan dari iblis.
- M4 – Membagikan : Berbagilah bagaimana menghadapi cobaan.