Selasa 12 Juni 2018
BERPUASA DALAM PERGUMULAN HIDUP
2 Samuel 12:1-25
Nabi Nathan secara tegas menyadarkan dan menegur raja Daud atas dosa besar yang dilakukan Daud pada masa kebodohannya. Keinginan tak terkendali sering membuat orang cerdas menjadi bodoh dan orang baik menjadi sangat jahat. Tidak masuk akal bila raja Daud yang cerdas dan baik itu melakukan dosa perselingkuhan dan pembunuhan pada masa yang sama, juga korbannya adalah keluarga yang sama.
Allah mengampuni raja Daud tetapi hukuman akibat dosanya tetap berlaku. Saat raja Daud berpuasa, dia menjalaninya dengan mengeratkan hubungannya kepada Allah. Raja ini betul-betul menyadari dosa dan kesalahan yang dia lakukan pada masa kelemahan dan kebodohannya.
“Kasihilah aku ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar. Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku. Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul akan dosaku” (Mazmur 51:3-5). Mazmur 51 ini adalah pengakuan dan permohonan ampun raja Daud atas dosa perselingkuhan dan pembunuhan yang diperbuatnya. Tetapi dalam 2 Samuel 12 raja Daud meningkatkan doanya karena disertai dengan puasa. Raja Daud sudah tahu bahwa dosanya sudah diampuni. Dia sudah beroleh pemulihan dalam hubungannya dengan Allah. Tetapi setelah anaknya sakit dia berpuasa untuk kesembuhan anaknya. Raja Daud menyadari bahwa bila anaknya dari Batsyeba meninggal adalah bagian dari hukuman Allah atas dosanya. Rupanya dia merasa dan berpikir bahwa anaknya sakit adalah pemberian kesempatan kepadanya untuk berdoa. Sebab bila Allah mau mengangkat seseorang ke pangkuannya tidak perlu harus melalui jatuh sakit. Tidak tanggung-tanggung sikap raja dalam hal berdoa dan berpuasa. Dia bersikap bagai rakyat biasa. Dia menanggalkan aktribut status raja sebagai bagian sikap merendahkan hati di hadapan Allah.
Selama 7 (tujuh) hari sang raja berdoa dan berpuasa. Tetapi anaknya meninggal. Setelah anaknya meninggal dia berhenti berpuasa dan kembali memakai baju kerajaan untuk melakukan tugasnya sebagai raja. Dia tidak menuntut tetapi menerima keputusan Allah.
Berpuasa bukan memaksakan kehendak Allah. Berpuasa adalah memohon kehendak Allah. Karena Allah selalu mempunyai rencana melalui pergumulan hidup kita. Jadi berdoa dan berpuasalah agar kehendak Allah yang jadi.
- M1 – Menerima : Terima Firman Allah sebagai sejarah bermakna.
- M2 – Merenungkan : Mengapa raja Daud berpuasa.
- M3 – Melakukan : Tekunlah berdoa dan berpuasalah saat ada pergumulan berat.
- M4 – Membagikan : Sharingan yang kau alami saat berpuasa.