Sabtu 02 Juni 2018
SADAR IMAN
Matius 25:1-13
Sadar hanyalah sebuah kata sederhana yang berarti mengetahui, memahami secara pasti. Tetapi bila kata sadar ditambah dengan satu kata bisa mengandung arti yang sangat luas. Sadar diri misalnya. Artinya menjadi sangat luas. Karena sadar diri berarti mengenal dirinya secara jelas. Orang yang sadar diri tahu menempatkan diri secara tepat, tahu bersikap secara benar dan tahu membangun dirinya secara dinamis. Dan banyak lagi hal-hal yang dapat diperjuangkan untuk membuat dirinya semakin berguna bagi sesama.
Sadar hukum, orang yang sadar hukum biasanya adalah orang yang memahami hukum yang berlaku dimana dia hidup dan berusaha. Hal itu membuatnya bersikap adil karena dia tahu kewajibannya tetapi juga tahu haknya. Orang sadar hukum melakukan kewajibannya dengan benar dan tepat, karena mematuhi koridor hukum dan taat aturan yang berlaku. Lagi pula dia sadar batas-batas haknya sehingga tidak menuntut lebih dari yang sepatutnya. Orang sadar hukum betul mengharapkan dirinya dan haknya dihormati, tetapi dia sendiri juga menghormati orang lain dengan segala hak yang menempel pada diri orang tersebut. Apakah saudara adalah seorang yang sadar etnis? Saya harap demikian. Tetapi sepertinya sih kurang tuh!
Bila orang yang sadar etnis berarti dia harus menegtahui segala sesuatu yang menempel pada etnisnya. Mengetahui bahasanya, mengetahui budayanya bahkan mengetahui dan mengenal kulinernya. Dan yang tidak kurang pentingnyadia bangga terlahir dan menjadi bagian dari etnisnya. Mungkin perlakuan lingkungan kepada etnisnya kurang ramah atau tidak adil gak apalah. Justru semakin “sadar etnislah”. Karena waktunya saudara bertambah kuat dan semakin bangga. Nah yang satu ini sangat menantang yaitu: “sadar iman”. Sama dengan sadar-sadar lainnya “sadar iman” juga mengetahui isi dan ajaran imannya. Dan tidak cukup hanya mengetahui tetapi juga melakukan isi ajaran imannya.
Bukan hanya itu saja, tetapi harus siap menanggung segala konsekuensi yang menempel pada imannya. Lebih jauh, tinggi dan dalam lagi bahwa orang “sadar iman”, harus menjaga kemurnian imannya karena sepanjang sejarah selalu ada saja usaha dari pengajar palsu untuk membelokkan dan mengotori iman yang sejati itu.
Yang paling nyata adalah orang “sadar iman” mengetahui bahwa pengikut Kristus adalah umat terutus dunia. Keterutusan itu, bagaikan domba di tengah serigala. Sebab itu anak Tuhan dan para penuai tangguh harus cerdik, cerdas, bijaksana dan tulus
- M1 – Menerima : Terima Firman sebagai perintah yang harus dilaksanakan.
- M2 – Merenungkan : Saat membaca FIrman ijinkan Firman menyentuh hati saudara
- M3 – Melakukan : Jadilah sadar iman.
- M4 – Membagikan : Sharingkan bahwa Kristus adalah umat terutus.