MENJADI GARAM DAN TERANG SETIAP HARI
“Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5:13–14)
Setelah Yesus mengajarkan tentang kebahagiaan sejati, Ia langsung menyatakan bahwa semua pengikut-Nya hendaklah membentuk diri menjadi garam dan terang dunia.
Melalui dua tema pengajaran Yesus, yaitu “Hidup Berbahagia” dan “Menjadi Garam dan Terang Dunia”, Yesus memotivasi para pengikut-Nya agar hidup diarahkan pada kesediaan untuk belajar, berjuang, dan berproses—hidup semakin baik, semakin cerdas, dan semakin benar.
Menjadi garam dan terang dunia bukan hanya sebuah pernyataan tentang nilai kehidupan pengikut Kristus, melainkan juga perintah yang harus ditaati oleh semua orang percaya.
Yesus kemudian melanjutkan pengajaran-Nya dengan menegaskan sikap yang benar terhadap Taurat. Hukum Taurat bukan untuk diabaikan, melainkan untuk dilakukan dan ditaati. Menjadi garam dan terang dunia juga mempertegas pentingnya menaati Taurat, khususnya Dasa Titah sebagai perintah Allah yang harus dipatuhi semua pengikut Kristus.
Perintah menjadi garam dunia dapat dipahami sebagai perintah untuk menjaga kesucian hidup. Ada delapan perintah atau larangan yang perlu ditaati agar umat Tuhan tetap berfungsi sebagai garam dunia. Kita tahu bahwa selain sebagai penyedap rasa, garam juga berfungsi mencegah pembusukan. Demikian pula, bila umat Tuhan setia menaati Firman, maka kehadirannya akan mencegah pembusukan moral dan peradaban manusia. Tetapi bila tidak taat, umat akan menjadi garam yang tawar, tidak lagi berfungsi menjaga dan mengembangkan peradaban dunia secara baik dan benar.
Dari Sepuluh Perintah Allah, hanya dua yang bersifat positif (harus dilakukan), yakni:
- Beribadah kepada Allah.
- Menghormati orang tua.
- Sedangkan yang lainnya berbentuk larangan, sebagai penjagaan agar umat tidak kehilangan fungsinya sebagai garam dunia.
Sementara itu, perintah menjadi terang dunia lebih bersifat aktif, yaitu melakukan perbuatan nyata untuk menciptakan kemajuan dan perdamaian. Menjadi terang dunia berarti berkarya, berbuat kebaikan, serta terlibat dalam membangun kesejahteraan manusia dan menciptakan dunia yang lebih baik. MT
Minggu 12 Oktober 2025