Jumat 27 September 2024
MENTOLERIR IZEBELISME
Bacaan Sabda : Wahyu 2:18-29
“Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu. Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai Aku datang.” (Wahyu 2:24-25)
Pesan kepada jemaat di Tiatira sungguh perlu mendapat perhatian bagi gereja di mana saja sepanjang zaman karena sangat tidak masuk akal perbedaan antara kekuatan dan kelemahan jemaat. Yesus mengenal jemaat ini karena kasih, iman, ketekunan dan pelayanan tetapi Yesus mencela mereka karena membiarkan wanita Izebel mengajar. Jadi jemaat di Tiatira membiarkan kehidupan berdosa menjadi hal biasa dalam jemaat.
Izebel adalah tokoh yang menyeret Israel kepada penyembahan berhala dan mempunyai kecenderungan hati mengintervensi dengan kekuasaannya. Tabiat Izebel ini adalah yang fasih dan karismatik dalam berbicara tetapi lemah dalam akhlak dan perbuatan. Izebel adalah lambang pelayan Tuhan yang sukses dan punya pengaruh yang besar jadi kehadirannya telah mengalihkan nilai-nilai yang benar kepada nilai-nilai yang salah. Karena sikap toleran kepada nilai-nilai yang buruk dari pengajar ala Izebel, Yesus mengecam jemaat di Tiatira harus tegas menolak semua orang yang mengutamakan perkataan sendiri dari pernyataan Alkitab. Perkataan dan pendapat pribadi disebar dengan mudah bahwa Allah menerima dan setuju dengan percabulan atas nama kasih. Percabulan dan ajaran sesat telah merusak hal-hal yang baik dan benar di jemaat Tiatira. Perhatian khusus diberikan kepada orang lain yang tidak mengikuti ajaran yang menyimpang atau menolak dengan tegas pengaruh Izebelisme.
Ini menjelaskan selalu ada yang tetap hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Hal-hal baik yang sudah dinyatakan ada pada orang-orang lain ini. Merekalah yang mempunyai pekerjaan yang terakhir lebih baik dari pekerjaan yang pertama. Berarti berada dalam berbagai rintangan dan tantangan orang-orang lain ini setia dan terus bertumbuh secara rohani dan karakter semakin mulia. Yohanes dengan penuh kasih menyatakan kepada mereka “Apa yang ada padamu peganglah itu sampai aku datang”. Istilah orang-orang lain ini sangat menarik. Mereka dibedakan secara khusus dari orang percaya jemaat Tiatira, karena menolak pengajaran dan pengaruh Izebelime. Apa yang ada pada mereka adalah kesetiaan kepada Kristus dan semangat meneladani Kristus. Selalu ada pengecualian dan perhatian khusus untuk orang yang setia. Jadi walaupun tidak mudah, tetaplah setia. (MT)