Selasa 24 September 2024
KEMBALI KEPADA KASIH SEMULA
Bacaan Sabda : Wahyu 2:1-7
“Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.” (Wahyu 2:5)
Dalam penglihatan 7 kaki dian dan 7 binatang adalah merupakan pesan untuk gereja agar terus memperbaiki kekurangan yang sudah dan sedang terjadi. Tujuh(7) kaki dian adalah lambang 7 jemaat yang tentunya dapat dijadikan sebagai perwakilan semua jemaat yang ada dan akan ada sepanjang zaman. Tujuh(7) binatang melambangkan tujuh malaikat yang ditugaskan Allah menolong jemaat-jemah lokal, untuk menolong dalam peperangan rohani yang selalu merupakan pengalaman gereja. Gereja pertama yang mendapat teguran dan pengarahan dari Yesus adalah jemaat di Efesus. Dalam pengarahannya selalu menjelaskan kekuatan dan kelemahan jemaat kemudian memberi pengarahan yang tepat untuk menghadapinya.
Kekuatan-kekuatan yang dimiliki jemaat di Efesus adalah mereka tidak memberi toleransi kepada kejahatan karena memang tekun dan rajin dalam berkarya. Karena rajin dalam mengerjakan karya yang baik dalam Kristus tak pernah tertarik dengan kejahatan, bahkan mereka cepat mengetahui bila terjadi penyimpangan dan segera menepis secara tegas dan cepat. Jemaat di Efesus juga sangat sabar menghadapi penderitaan karena nama Kristus. Tetapi ada satu kelemahan jemaat di Efesus yaitu meninggalkan kasih yang semula.
Kekuatannya ternyata jauh lebih besar dari kelemahannya tetapi tidak boleh barter biar seimbang. Kekuatan harus terus ditingkatkan, kelemahan harus diperbaiki. Kelemahannya kelihatannya sangat umum dan tak perlu mendapat sanksi tetapi firman Tuhan menyatakan betapa dalamnya jemaat di Efesus telah jatuh jadi pengarahan Yesus kepada mereka adalah “bertobat”. Hal itu tidak boleh didiamkan harus segera mengambil langkah radikal kembali kepada kasih yang semula. Semangat kasih, pengabdian dan pelayanan tidak boleh berkurang haruslah terus bertambah.
Ada kecenderungan orang percaya sibuk mempertahankan dan mencerahkan doktrin tekun melaksanakan ibadah, giat dalam pelayanan tetapi kasih kepada Kristus berkurang. Padahal kasih yang berkurang bila tidak segera disikapi melalui pertobatan adalah perjalanan menuju kehilangan kasih. Hanya melalui semangat kasih yang mula-mulalah orang percaya dapat meningkatkan pengabdian dan pelayanan yang tulus kepada Kristus. Jadi kasih kepada Kristus harus terus ditingkatkan istilah dulu aku semangat sekarang berkurang harus ditinggalkan. (MT)