Senin 23 September 2024
SEKUTU DALAM KESUSAHAN
Bacaan Sabda : Wahyu 1:9-20
“Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: ”Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.” (Wahyu 1:17-19)
Karena seorang pemberita Injil yang jujur dan berani rasul Yohanes siap menerima konsekuensi. Menderita adalah salah satu konsekuensi pemberita dan pelaku kebenaran. Yohanes menulis Wahyu dari pengasingan di Pulau Patmos mengatakan bahwa dirinya adalah teman sekutu gereja dalam kesusahan. Saat ruang geraknya sangat dibatasi berkomunikasi dengan gereja dia menggunakan surat tulisan menjadi alat komunikasi kepada gereja. Betul bahwa komunikasi dengan gereja dapat dibatasi tetapi tidak ada orang dan kuasa bahkan lembaga politik pun yang mampu membatasi hubungannya dengan Tuhan.
Kedekatan hubungan-Nya dengan Tuhan terbukti melalui pertemuannya dengan Yesus Kristus. Pertemuannya yang merupakan penjelasan kepada Yohanes akan berbagai penglihatan-penglihatan yang akan menyusul kemudian. Sesuai dengan perintah kepada Yohanes, dia menulis semua penglihatan sebagai pengungkapan fakta-fakta nyata yang sudah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi yang harus diketahui semua orang percaya. Yohanes segera tahu siapa sesungguhnya yang datang menemuinya. Dia pun segera tersungkur dan menyembah.
Pada saat pertama dalam ayat 8 Yohanes sudah mengenal Yesus sesuai Firman-Nya bahwa Dia adalah alfa dan omega yang awal dan yang akhir. Dia kekal tetapi dalam hubungannya dengan dunia Dialah yang mengawali dan Dia pulalah yang mengakhiri. Tetapi pada pertemuan khusus ini, Yohanes langsung mendengar pernyataan dari Tuhan Yesus “Aku adalah yang awal dan yang akhir dan yang hidup”. Sebagai yang awal Yesus Kristus turut serta dalam peristiwa penciptaan alam semesta, sebagai yang akhir Yesus Kristus ikut serta mengakhiri dunia dan sebagai yang hidup Yesus Kristus ikut serta menyediakan surga untuk menyertai umat-Nya yang setia hidup dalam kekekalan.
Di dunia kini ada jaminan pernyataan Allah kepada orang percaya. Tetapi rasul Paulus menyatakan bila hanya di dunia saja kita mengharapkan penyertaan dan berkat Tuhan kita adalah orang paling malang. Hidup di dunia saja penyertaan atau berkat Yesus sudah sangat membahagiakan apalagi di surga. Penyertaannya di surga adalah penyertaan yang sempurna dan tak ada akhir. Suatu pertemuan abadi penuh bahagia tanpa sakit dan air mata. (MT)