Kamis 19 September 2024
TEGURAN KEPADA ANTINOMISME
Bacaan Sabda : Yudas 1:1-7
Sabda Renungan : “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.” (Yudas 1:4)
Yudas yang menyatakan diri saudara Yakobus adalah saudara tiri Yesus. Suratnya ini singkat tetapi sangat tegas menegur para pengajar palsu. Para pengajar palsu ini adalah mereka yang berhaluan antinomisme. Atas nama kasih karunia mereka bebas melalukan perbuatan-perbuatan berdosa yang jelas-jelas bertentangan dengan firman Tuhan. Kehadiran mereka sangat mengganggu semangat persatuan gereja karena ada yang setuju dan banyak yang menolak. Yudas mengajak agar orang percaya berjuang untuk mempertahankan iman dan tetap setia membangun karakter baik dan benar terhadap kasih karunia Allah. Yudas melihat ajaran menyimpang ini menjadi ancaman serius karena sangat merusak kekristenan. Mereka tetap menyatakan diri sebagai pengikut Kristus padahal hidup mereka sangat jauh menyimpang dari karakter Kristus. Kasih karunia yang mereka ajarkan adalah kasih karunia palsu yang menyimpang dari kasih karunia sejati. Kasih karunia Allah justu mengajak umat hidup dalam kekudusan karena kasih karunia Allah kudus adanya.
Jadi kasih karunia Allah justu membuka peluang bagi orang percaya untuk hidup dengan karakter yang benar. Pengampunan sebagai wujud kasih karunia Allah membuat hidup melawan dosa bukan malah hidup dalam dosa. Allah memberi kasih karunia agar dalam kasih karunia Allah kita hidup mengalahkan dosa dan hidup dalam kebenaran. Allah mengetahui bahwa hidup dalam dosa adalah pembawa hukuman bagi manusia. Hal itu tetap berlaku bagi pengikut Kristus. Karena dosa itu sendirilah yang menghukum para pendosa.
Kasih Allah dalam nama Yesus adalah kasih yang sempurna. Jadi Dia berharap supaya pengikut Kristus itu beroleh keselamatan abadi. Bukan hanya selamat memasuki hidup kekal di sorga abadi, tetapi menikmati keselamatan itu di bumi ini dan kini. Jadi dosa harus tetap dikalahkan karena dosa bukan hanya pengantar ke neraka kelak melainkan juga pembawa bencana dan sengsara di bumi kini. Jadi ajaran antinomisme yang sangat terbuka kepada dosa harus ditalak. Nikmati kasih karunia Allah secara benar yaitu hidup dalam kebenaran. (MT)