Selasa 17 September 2024
DIOTREFES INGIN TERKEMUKA
Bacaan Sabda : 3 Yohanes 1:5-10
Sabda Renungan : “Aku telah menulis sedikit kepada jemaat, tetapi Diotrefes yang ingin menjadi orang terkemuka di antara mereka, tidak mau mengakui kami.” (3 Yohanes 1:9)
Ingin menjadi orang terkemuka adalah suatu kondisi yang membuat gereja betul-betul memasuki situasi yang sulit untuk maju dan bertumbuh. Ingin terkemuka biasanya adalah perilaku para petinggi gereja baik secara sinode juga secara lokal. Terkemuka bukanlah sesuatu yang salah tetapi ingin terkemuka adalah suatu masalah. Terkemuka adalah suatu yang diraih oleh seseorang yang mengikuti proses panjang dan berhubungan dengan sikap tekun belajar dan tabah menghadapi cobaan. Sedangkan ingin terkemuka adalah merupakan perilaku buruk dan menyimpang karena biasanya akan melakukan apa saja untuk meraih status terkemuka tersebut.
Status terkemuka merupakan hasil dari perjuangan dan pelayanan sedangkan ingin terkemuka hanyalah merupakan tindakan-tindakan apa saja yang dapat dilakukan untuk meraih kekuasaan. Rasul Yohanes mengangkat tokoh Diotrefes sebagai contoh seorang yang ingin terkemuka. Sebagai orang yang ingin terkemuka, dia juga adalah seseorang sangat diktator. Itulah sebabnya dia dikecam oleh banyak orang karena kediktatoran dan kesombongannya.
Diotrefes adalah merupakan pribadi yang sangat bertentangan dengan kepribadian rasul Yohanes. Karena kediktatorannya Diotrefes menjaring pengikut dengan banyak rayuan dan janji-janji manis dengan cra memanipulasi kebenaran firman Tuhan. Biasanya orang seperti Diotrefes sangat terbiasa memburuk-burukan orang yang hidup dalam kebenaran supaya dia kelihatan baik. Dia tidak segan-segan pula melarang orang untuk menerima pengajaran yang dianggap menjadi pesaingnya. Diotrefes menolak Yohanes bahkan mefitnah Yohanes. Tetapi Yohanes dengan sangat bijaksana memberi penjelasan kepada orang-orang percaya agar tetap setia kepada Kristus. Yohanes memuji Gayus sebagai orang benar dan layak untuk dijadikan contoh yang benar dalam menjalani hidup kekristenan. Sedangkan Diotrefes adalah contoh kehidupan buruk yang harus disikapi dengan penolakan yang tegas. Kehadiran para pelayan Tuhan yang sombong dan diktator seperti Diotrefes ternyata bukanlah hal yang baru.
Jadi sudah seharusnya semua orang percaya dapat mengenal mereka dan memberi respon yang tepat dan benar seperti nasihat rasul Yohanes. Kekerasan tak perlu disikapi dengan keras tetapi perlu tegas dengan terus menjaga sikap kerendahan hati. (MT)