Sabtu 14 September 2024
KASIH DAN KEBENARAN
Bacaan Sabda : 2 Yohanes 1:1-6
Sabda Renungan : “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya.” (2 Yohanes 1:6)
Rasul Yohanes dalam Injil-Nya menyatakan bahwa Allah adalah kebenaran lebih jelasnya Yesus menyatakan Aku adalah kebenaran dan hidup. Tetapi dalam surat kirimannya secara pasti Yohanes menyatakan bahwa Allah adalah kasih. Perlu penekanan bahwa Allah adalah kasih bukan berarti kasih adalah Allah. Allah adalah kasih dalam pengertian Allah akan selalu mengasihi dan tak mungkin tidak mengasihi. Dalam tindakan-Nya yang kadang-kadang menghukum pelaku kejahatan yang biasanya merugikan pelaku dan korbannya. Allah yang Mahatahu dan Mahabijaksana itu berdaulat melakukan berbagai tindakan dan karya yang sudah pasti benar dan selalu didasari oleh kasih-Nya yang sempurna.
Rasul Yohanes membuat dua pernyataan yang sangat tegas bahwa kasih dan kebenaran tak boleh dipisahkan. Kalau kasih dipisahkan dari kebenaran, maka kasih menjadi liar tak terkendali karena semua dilakukan tanpa standar kebenaran. Biasanya mereka yang mengasihi tanpa kebenaran akan berasalan yang penting mengasihi. Tetapi kalau kebenaran dipisahkan dari kasih yang terjadi adalah kekakuan dan berakibat rusaknya hubungan. Suasana pun menjadi terasa seperti kematian yang hidup atau hidup tetapi mati.
Ada dua perintah yang dinyatakan Allah melalui rasul Yohanes :
- Perintah pertama adalah hiduplah mengasihi sesuai dengan firman-Nya, dengan kata lain “Mengasihilah dalam kebenaran”. Seorang suami yang mengasihi, sudah pasti setia kepada istrinya tidak boleh lagi berselingkuh dengan wanita lain atas nama kasih. Karena kebenaran adalah seorang istri untuk seorang suami dan seorang suami untuk seorang istri.
- Perintah kedua adalah hendaklah kamu melakukan perintah Allah atau hidup benar dalam kasih. Ada banyak orang yang hidup benar dan secara ketat menjaga diri dan perilaku agar jangan sampai melanggar kebenaran. Tetapi saat melihat orang lain melakukan kesalahan dia segera menghakimi. Baginya kesalahan harus dihukum tak boleh didiamkan. Biasanya dia sangat terganggu dengan kesalahan bahkan sampai kepada sikap tak mau mengampuni.
Jadi sangat jelas bahwa kasih dan kebenaran harus seiring tak boleh dipisahkan. Sebab itu marilah kita mengasihi dalam kebenaran dan hidup benar dalam kasih. Agar hidup semakin kudus dan hubungan dengan Allah semakin dekat serta hubungan dengan sesama indah dan menyenangkan. (MT)