Selasa 10 September 2024
MENGUJI ROH-ROH
Bacaan Sabda : 1 Yohanes 4:1-6
Sabda Renungan : “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, ” (1 Yohanes 4:1-2)
Kemunculan pengajar palsu selalu mengatakan bahwa mereka digerakkan dan diilhami roh, suatu sikap yang sengaja memanipulasi karya Roh Kudus agar orang banyak percaya kepada mereka. Sampai sekarang sangat mudah orang tertipu atau disesatkan para pengajar palsu bila mereka sudah mengatakan Roh Kudus telah menggerakkan dan menuntun mereka. Padahal faktanya bukan Roh Kudus melainkan roh-roh daging atau roh dunia yang sengaja mereka angkat sebagai alasan yang kuat untuk melancarkan pengajaran palsu mereka. Pola yang sama terus terpakai sampai sekarang dan tidak sedikit yang percaya karena tertipu.
“Roh Tuhan yang mengerakkan dan berkata kepadaku” adalah kalimat yang memanipulasi Roh Kusus, sehingga rasul Yohanes memerintahkan agar semua orang percaya “menguji roh-roh” sebelum mempercayai. Bila hal-hal manipulatif ini ditoleransi maka pengajaran palsu akan meningkat pada akhir zaman ini. Jadi semua orang percaya harus terus terpanggil menguji roh-roh, pengajaran dan juga kesaksian-kesaksian keberhasilan dan berbagai upaya membelokkan kebenaran.
Pijakan pertama kita dalam menguji roh-roh adalah kebenaran sejati yaitu firman Tuhan. Jangan terkecoh oleh keberhasilan, mujizat dan wibawa atau karisma seseorang yang sering. Dijadikan sebagai kebenaran sekali lagi “Ujilah roh-roh” dengan cara :
- Periksa pengajarannya apakah bersesuaian dengan firman yang tertulis atau Alkitab sebagai satu-satunya standar kebenaran. Dalam hal ini jelas bahwa semua orang percaya tidak boleh bermain-main dengan pemahamannya tentang firman Tuhan.
- Roh dan semangat pengajaran itu pun harus diuji. Dalam hal ini perlu memperhatikan tekanan pengajaran mereka apakah bersesuaian dengan semangat para rasul yang sangat konsentrasi mempertahankan ketuhanan Kristus. Waspada dengan alasan-alasan bahwa mereka sudah terima dari roh seperti yang diterima para rasul. Semangat rasuli memang perlu terus dijaga dan diperbaharui tetapi tidak ada lagi rasul yang baru.
- Periksa pula kehidupan, perbuatan dan perilaku mereka. Sudahkah mereka hidup sebagai pengikut dan peneladan Kristus? Kalau hidup dengan pola hidup dunia yang berdosa walaupun pengajarannya indah dan menyenangkan pastilah mereka membawa pengajaran yang sesat. (MT)