Sabtu 07 September 2024
TETAP BERBUAT DOSA VS TETAP DI DALAM KRISTUS
Bacaan Sabda : 1 Yohanes 3:1-10
Sabda Renungan : “barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.” (1 Yohanes 3:8-9)
Tetap berbuat dosa perlu dibedakan dari berbuat dosa. Tetap berbuat dosa sama saja hidup dalam dosa sedangkan berbuat dosa adalah keadaan seseorang yang oleh kelemahannya jatuh dalam dosa. Tetap berbuat dosa adalah kondisi selalu hidup dalam dosa atau memang dia telah memutuskan dirinya akan selalu hidup dalam dosa. Jadi barang siapa tetap berbuat dosa berasal dari iblis. Sedangkan berbuat dosa atau jatuh dalam dosa hampir dialami semua manusia karena semua manusia berdosa. Orang yang jatuh dalam dosa masih mempunyai kebangkitan bangkit dan keluar dari dosa. Bila orang yang tetap berdosa dapat disetarakan dengan berdosa kepada Roh Kudus atau menghujat Roh Kudus sehingga tak terampuni. Bukan karena Allah tak mau mengampuni tetapi karena mereka tak akan pernah bertobat dan mohon pengampunan.
Bila orang berdosa bertobat dan mohon ampun, dia beroleh pengampunan dan diterima lagi menjadi milik dan anak Allah sesuai dengan firman Tuhan (Yohanes 1:12). Namun perlu dipahami secara umum bahwa dosa adalah perbuatan melawan kehendak Allah. Tetapi Kristus datang mati bagi dosa dan bangkit mengalahkan dosa dan semua orang percaya bebas dari hukuman dosa. Dengan demikian orang percaya adalah umat yang berasal dari Allah dan jangan berbuat dosa lagi. Hal ini bisa terus terjadi hanya bila :
- Umat-Nya menerima dan memelihara kehidupan baru yang menghasilkan hubungan berkesinambungan dengan Allah. Rasul Yohanes menekankan orang yang sungguh-sungguh lahir baru tidak mungkin mempunyai cara hidup yang berdosa karena Allah tidak akan pernah hidup dalam mereka yang berbuat dosa.
- Setiap orang percaya haruslah memastikan bahwa kelahiran barunya bukan hanya sekedar status dan respon doktrinal. Tetapi haruslah merupakan fakta yang dialami dan nyata melalui kehidupan yang terwujud dalam kelakuan dan perbuatan. Orang lahir baru kadang-kadang gagal memenuhi standar Allah, tetapi tak akan terjerumus lagi ke dalam dosa.
- Tabiat yang dipengaruhi benih Allah oleh karya Roh Kudus selalu menjaga orang lahir baru agar tidak terjerumus lagi ke dalam hidup dosa. Jadi betapa pentingnya untuk terus-menerus menjalani hidup baru di dalam Kristus sebagai bukti berasal dari Allah dengan demikian mampu menjalani hidup tanpa terjerumus lagi ke dalam dosa. (MT)