Rabu 04 September 2024
TINGGAL DI DALAM KRISTUS
Bacaan Sabda : 1 Yohanes 2:1-6
Sabda Renungan : “Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.” (1 Yohanes 2:4-5)
Rasul Yohanes sangat tertarik dengan ajaran Yesus yang menggambarkan hubungan Kristus dengan orang percaya bagaikan hubungan pokok dengan ranting-rantingnya. Jadi tidak boleh terpisah dari Kristus. Untuk tidak terpisah dengan Kristus maka haruslah mentaati dan melakukan firman Tuhan. Ketaatan kepada firman-Nya adalah bukti mengasihi-Nya dan memuliakan-Nya dengan perkataan dan perbuatan. Ada tiga alasan kita untuk mentaati, kita dapat taat : karena perlu, karena harus dan karena seharusnya taat. Seorang hamba taat kepada majikannya karena harus, sebab kalau tidak taat akan terhukum. Seorang karyawan taat aturan kantor karena perlu. Dia perlu pekerjaan dan penghasilan untuk keperluannya dan keluarganya. Bisa saja tidak menyenangi pekerjaannya tetapi dia memerlukannya jadi dia harus taat aturan. Taat karena sudah seharusnya demikian. Alasan ketiga ini adalah alasan yang tepat orang percaya kepada Bapa di surga karena sudah seharusnya demikian.
Hubungan orang percaya dengan Kristus bukanlah hubungan tuan dan majikan yaitu hubungan yang dilandasi ketakutan. Takut dihukum, takut diusir dan ketakutan-ketakutan lainnya. Hubungan orang percaya dengan Kristus bukanlah hubungan peraturan dan keperluan. Kita taat karena masih perlu kalau sudah tidak perlu melanggar saja aturan biar dikeluarkan atau tinggalkan saja. Hubungan orang percaya dengan Kristus adalah hubungan kasih. Kata Yesus “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintahku” (Yohanes 14:15). Jadi kita mentaatinya karena sudah seharusnya demikian. Mentaatinya adalah kebahagiaan sejati umat-Nya.
Cara kita mentaati Kristus secara umum biasanya dalam ketiga fase ini : Kita taat karena takut terhukum, kita taat karena kita perlu. Tetapi orang percaya tidak boleh berdiam dalam kedua fase ini. Mereka harus diingatkan dan diajar, agar mempunyai ketaatan yang bertumbuh haruslah terus belajar semakin taat. Yesus sudah memberi sikap tepat dan benar dalam hal belajar semakin taat yaitu tetap tinggal di dalam Dia agar berbuah lebat. Buah yang lebat haruslah didahului dengan ketaatan agar buah itu tetap, bukan buah musiman. Kemudian kedekatan kepada Kristus adalah salah satu buah yang tetap itu. Kedekatan yang tetap adalah kedekatan yang tak terpisahkan oleh kuasa apapun. Jadi tetaplah hidup di dalam Kristus, karena di luar Dia tak dapat bertumbuh, berbuah bahkan tak dapat berbuat apa-apa. (MT)