Selasa 28 Mei 2024
RENDAH HATI SUATU KETELADANAN
Bacaan Sabda : Filipi 2:1-11
Sabda Renungan : “karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri” (Filipi 2:2-3)
Keteladanan Kristus sangat nyata dalam kerendahan hati-Nya dan itu jugalah yang terus diperjuangkan rasul Paulus dengan sesungguh-sungguh agar dia tetap bisa menjadi teladan bagi gereja Tuhan. Sulit mencari hamba Tuhan zaman now yang secara konsisten hidup dengan rendah hati. Biasanya yang banyak adalah merendahkan hati sesuai kebutuhan. Rendah hati adalah menyadari kelemahan dan keterbatasan sehingga dengan tulus menghormati sesama dan memuliakan Allah.
Selanjutnya berhenti mengandalkan diri dan dengan tulus bersandar kepada Tuhan. Allah tinggal bersama dan dekat kepada orang yang rendah hati. Bila harus berjuang membangun karakter rendah hati bersamaan juga berjuang untuk membuang karakter yang sombing. mementingkan atau mengutamakan diri sendiri diubah menjadi mengutamakan orang lain. Tetapi setiap kita perlu menyadari bahwa manusia tidak mempunyai potensi diri rendah hati, sebaliknya kecenderungan diri manusia di dunia ini adalah melaju kearah kesombongan. Kedekatan hidup kepada Allah merupakan langkah menuju karakter rendah hati.
Yesus adalah merupakan teladan sempurna untuk kerendahan hati. Tetapi boleh juga belajar dari rasul Paulus karena rasul Paulus juga belajar dari dan meneladani Yesus dalam bersikap. Rasul paulus belajar dari Yesus mengenai 4 sikap yang merupakan ciri kerendahan hati :
- Dia memikirkan orang lain bukan diri sendiri. Seorang pemimpin perusahaan yang sukses karena kedekatannya kepada Kurang lebih 100 karyawannya membuat suatu pernyataan. Bila saudara mau hidup dekat dengan karyawan berikan dia hak istimewa bukan tanggung jawab. Biasanya hak istimewanya akan memotivasinya bertanggung jawab. Hak istimewa orang lain adalah diperhatikan dan dihormati.
- Dia melayani wujud dari tidak memikirkan diri sendiri adalah kesediaan dan ketulusan untuk melayani. Lincoln menyatakan bahwa fokus hidupnya bukan untuk memikirkan diri sendiri tetapi melayani. Itulah kunci suksesnya.
- Dia berkorban. Melayani tanpa berkorban banyak yang bisa dan mau, tetapi melayani yang baik dan benar haruslah siap berkorban.
- Dia memuliakan Allah. Saat disalib dan dikuburkan adalah merupakan terakhir manusia dapat menyakiti Yesus. Setelah kebangkitan-Nya yang masih terus dapat kita lakukan kepada-Nya adalah memuji dan memuliakan. (MT)