Sabtu 25 Mei 2024
MENGALIRKAN SUKACITA
Bacaan Sabda : Filipi 1:1-11
Sabda Renungan : “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu. Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita. Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.” (Filipi 1:3-5)
Salah satu surat rasul Paulus dari penjara yang disebut surat yang mengalirkan sukacita ini adalah merupakan surat yang sangat bertentangan dengan kondisi rasul Paulus yang sesungguhnya. Keadaan rasul Paulus di penjara Roma tentu adalah merupakan alasan tidak bersukacita karena penjara dapat menjadi pencuri sukacitanya. Tetapi dia tetap bersukacita karena dia berkesimpulan bahwa tujuan Allah justru tercapai, karena dia berada dalam penjara ternyata pemberitaan injil dari penjara kadang-kadang lebih berdampak daripada berkhotbah di alam bebas.
Melalui surat kirimannya ini dia tetap dapat berkomunikasi dengan jemaat di Filipi bukan untuk mengeluh karena keadaan di penjara tetapi justru karena dia tetap bisa bersukacita dan membagi sukacitanya. Dengan penuh sukacita dia menyatakan keyakinannya bahwa Allah yang sudah memulai pekerjaan yang baik akan melanjutkan dan menuntaskannya. Penjara tidak akan mampu menghentikannya.
Rasul Paulus pun menyatakan 3(tiga) kenyataan yang terus dilakukan dalam penjara dan tak seorangpun dapat menghentikannya :
- Dia selalu mengingat jemaat-jemaat kendatipun dia sedang berada dalam penjara suatu hal yang menjelaskan bahwa penjara tak membuatnya menjadi orang egois yang hanya memikirkan diri sendiri. Dia tidak fokus memikirkan keputusan pengadilannya tetapi justru kepada pekerjaan Tuhan melalui jemaat-jemaat khususnya jemaat di Filipi.
- Lebih dalam lagi rasul Paulus mengatakan bahwa jemaat-jemaat khususnya Jemaat Filipi selalu ada di dalam hatinya. Kasih rasul Paulus kepada pekerjaan Tuhan adalah Kasih yang tulus sehingga selalu ada di dalam hatinya rasul Paulus menderita karena memberitakan Injil tetapi dia tidak menyesal dan menyalahkan pemberitaan Injil bahkan pemberitaan Injil selalu ada di dalam hatinya.
- Rasul Paulus selalu mendoakan orang-orang yang dia ingat dan ditaruh di dalam hatinya. Letak sukacitanya dan alasannya membagikan sukacitanya karena dipenjara digunakan berdoa dan mendoakan jemaat-jemaat. Rasul Paulus memperoleh sukacita karena penjara tak mampu menghentikannya untuk melayani orang yang mengunjunginya dan mendoakan jemaat-jemaat yang dikasihi dan dirindukannya. (MT)