Kamis 23 Mei 2024
KELUARGA KRISTEN
Bacaan Sabda : Efesus 6:1-9
Sabda Renungan : “1Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. 4Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6:1, 4)
Bila kita adalah orang yang aktif dakam mengamati fakta berita khususnya dalam atau kehidupan rumah tangga kita akan sangat prihatin melihat kenyataan. Para suami istri saling menceraikan dan anak-anak memberontak terhadap orangtua. Rasul Paulus memberi petunjuk terhadap fakta-fakta buruk yang terjadi dalam keluarga menunjukkan bahwa pertentangan ini bukanlah hal yang baru tetapi sudah terjadi sejak zaman rasul Paulus memberitakan Injil. Semua terjadi karena keluarga sudah melenceng dari rencana Allah. Pendidikan dan undang-undang sudah dirancang untuk mencegahnya tetapi kurang kuat, untuk mencegah hanya untuk menahan saja supaya jangan terus berkembang semakin buruk.
Dalam petunjuknya rasul Paulus memperingatkan 4 kelompok yaitu anak-anak, orang tua, hamba-hamba dan majikan. Tetapi rasul Paulus memfokuskan kepada dua kelompok yaitu anak-anak dan orang tua, karena dia mencoba membangun sikap orang percaya dalam mempertahankan dan menciptakan keutuhan keluarga.
- Pertama adalah peranan anak-anak dalam peran sertanya membangun keutuhan dan kebahagiaan rumah tangga. Walaupun perintah taat dan hormat kepada anak-anak, orang tua pun haruslah melatih anak-anak dan membangun diri sebagai orang terhormat melalui keteladanan hidupnya. Tetapi ketaatan seorang anak haruslah ketaatan yang benar. Ketaatan yang benar adalah menjadikan ketaatan sebagai firman Tuhan yang disertai dengan rasa hormat sesuai perintah ke-5 dalam 10 perintah Allah. Menghormati orang tua lebih dari mentaati karena menghormati mencakup: mentaati, menghargai, mengasihi bahkan memelihara mereka pada masa tuanya. Menghormati juga memberi janji Allah untuk memberkati dan memberi usia yang lanjut.
- Kedua adalah peranan orang tua dalam membangun kebahagiaan dan keutuhan keluarga. Orang tua mengasihi dan mendidik anak. Dalam mendidik berarti mendisiplin anak. Cara yang salah dalam disiplin berpotensi membuat anak-anak marah. Padahal perintah Tuhan “Jangan bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu”. Pada zaman rasul Paulus kuasa dan otoritas seorang ayah cukup berlebihan.
Itulah sebabnya rasul Paulus memberi arahan bahwa dalam mengoperasikan otoritas itu haruslah merendahkan hati. Otoritas perlu ada tetapi dalam mengoperasikannya haruslah mengasihi. (MT)