Jumat 17 Mei 2024
RAHASIA KRISTUS
Bacaan Sabda : Efesus 3:1-13
Sabda Renungan : “Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus” (Efesus 3:4-5)
Rasul Paulus menyatakan kepada jemaat Efesus beberapa kali bahwa dirinya adalah rasul yang dipenjarakan. Tentu saja jemaat-jemaat bertanya “Mengapa seorang rasul yang hidup baik dan benar harus dipenjarakan di Roma?”. Dalam hal ini rasul Paulus tidak gegabah memberi jawaban. Dia harus menghindari kesalahpahaman, juga tak berusaha memberi jawaban yang membuktikan kepahlawanannya dalam pemberitaan Injil.
Rasul Paulus menjelaskan keadaan yang sedang menerpanya merupakan situasi yang harus dihadapi yang tak perlu mengetahui mengapa hal itu harus terjadi. Dia terus menunjukkan bahwa dia tetap menikmati damai sejahtera dalam kondisi yang terus bertanya tanpa adanya jawaban. Dia hanya tahu bahwa Tuhan sendirilah yang tahu jawabannya, dengan kata lain biar saja itu tetap menjadi “rahasia Kristus”.
Rahasia bukanlah suatu yang menakutkan juga bukan suatu yang tidak akan dimengerti. Rahasia itu bisa saja hal yang sangat menyenangkan yang pada waktunya disingkapkan sehingga dimengerti dengan jelas.
Kedatangan Kristus adalah merupakan rahasia pada zaman Perjanjian Lama tetapi bagi gereja Tuhan sebagai umat Allah Perjanjian Baru menjadi sesuatu yang terang benderang. Salah satu rahasia Kristus yang tersingkap adalah fakta bersatunya umat Kristen Yahudi dan Kristen non Yahudi menjadi jemaat. Dulu hal itu dianggap sesuatu yang tak mungkin terjadi ternyata dalam Kristus terjadi secara terang benderang. Rasul Paulus menganggap ada banyak hal yang sekarang merupakan rahasia tetapi kelak akan tersingkap yang membuat kita semakin mengagumi-Nya. Perlu untuk dipahami bahwa manusia termasuk orang percaya tak akan mampu menyingkapkan rahasia Kristus, tetapi Kristus sendirilah yang akan membukanya bagi umat-Nya.
Rasul Paulus tetap tabah dalam penjara di Roma, karena dia mengetahuinya sebagai rahasia Kristus sehingga dia tidak berusaha untuk mencari tahu “Mengapa hal ini harus terjadi”. Rasul Paulus memanfaatkan keadaan itu untuk menulis surat kiriamnnya yang kita kenal surat-surat dari penjara termasuk surat kirimannya kepada jemaat Efesus. Dalam surat-suratnya yang sangat memperkaya gereja sepanjang zaman, tergambarkan bahwa karyanya inilah bukti nyata bahwa melaluinya tersingkap rahasia Kristus. Penjara tak memenjarakan karyanya hanya mampu memenjarakan tubuhnya. Penjara tidak menghentikannya tetapi justru mempercepat dirinya untuk berkarya. (MT)