Kamis 16 Mei 2024
KESATUAN DALAM KRISTUS
Bacaan Sabda : Efesus 2:11-22
Sabda Renungan : “Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.” (Efesus 2:19-20)
Rasul Paulus sangat sulit untuk mempersatukan Kristen Yahudi dan non Yahudi pada saat gereja sudah mulai tersebar. Permasalahan ini selalu terjadi di hampir tiap wilayah yang dilalui Paulus dalam perjalanan penginjilannya yang pertama sampai ke tiga. Rasul Paulus terus berdoa dan mengajak agar terus bersatu tanpa mempertentangkan perdebatan kewarganegaraan, status sosial, bahasa dan kesukuan. Dengan tekun rasul Paulus mengulang-ulang kata “satu” untuk menjelaskan pekerjaan penyatuan yang dilakukan Kristus untuk mempersatukan “satu manusia baru”, “satu tubuh” dan “satu roh”. Paling sulit adalah penyatuan Kristen Yahudi dan non Yahudi. Hal itu terjadi karena setiap warga negara merasa lebih unggul dari warga negara yang lain.
Untuk mengajak jemaat agar bersatu rasul Paulus memberikan tiga gambaran yang melukiskan persatuan orang-orang Yahudi dengan non Yahudi:
- Pertama adalah bahwa di dalam Kristus semua orang percaya adalah “Satu bangsa”. Yahudi adalah umat pilihan Allah dan hal itu sudah sejak Perjanjian Lama. Tetapi Yesus ditolak umat-Nya, sehingga dia memilih bangsa non Yahudi yang percaya menjadi umat-Nya. Jadi Yahudi adalah bangsa pilihan Allah Perjanjian Lama sedangkan gereja adalah bangsa pilihan Allah Perjanjian Baru. Jadi orang percaya Yahudi dan orang percaya non Yahudi adalah satu bangsa, yaitu bangsa yang dipilih Allah bagi-Nya semua orang percaya dari segala bangsa termasuk bangsa yang kudus dengan kewargaan sorga.
- Kedua adalah di dalam Kristus semua orang percaya adalah “satu keluarga”, yaitu keluarga Allah. Menjadi keluarga yang indah dapat ditemukan dan di alami di dua tempat yaitu di atas bumi yang sementara dan di sorga yang kekal. Sebab itu semua pengikut Kristus adalah saudara di dalam satu keluarga tanpa membedakan kesukuan, kebangsaan dan perbedaan-perbedaan latar belakang dan fisik yang kita miliki.
- Ketiga adalah di dalam Kristus semua orang percaya adalah “satu bait Allah”. Dalam Kejadian Allah bergaul dengan umat-Nya tetapi dalam Keluaran Allah memutuskan untuk diam di tengah-tengah umat-Nya.
Pada zaman sekarang melalui Roh Kudus Allah diam di tengah atau dalam jemaat-Nya. Dia diam di dalam hati orang percaya dan dalam gereja-Nya secara keseluruhan sebagai satu kesatuan. (MT)