Selasa 14 Mei 2024
MENGENAL KEKAYAAN ALLAH
Bacaan Sabda : Efesus 1:14-23
Sabda Renungan : “Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya” (Efesus 1:18-19)
Ada kegalauan dalam hati rasul Paulus karena ada sebagian jemaat di Efesus lamban untuk memahami kekayaan dan kuasa Allah di dalam Yesus Kristus dan oleh karena karya Roh Kudus. Bukan karena mereka kurang cerdas untuk menangkap topik pengajaran tetapi berhubungan dengan persoalan hati mereka. Untuk memahami karya Allah, mata hati dan hati nurani harus dibuka oleh Roh Kudus.
Itulah sebabnya Paulus, tentu saja orang-orang percaya yang sudah paham berdoa dengan sungguh-sungguh agar mata hati orang-orang percaya terbuka untuk melihat empat kenyataan rohani :
- Pertama adalah agar mereka dapat mengenal Allah(Ayat 17). Atheis menyatakan tidak ada Allah yang patut kita kenal sedangkan paham agnostik menyatakan kalau pun Allah ada tidak mungkin kita dapat mengenalnya. Tetapi rasul Paulus mengenal Allah yang dimulai saat pertemuannya melalui dialognya dengan Yesus. Dia terus membangun hubungan melalui kehidupan ibadah, doa dan penyembahannya membuatnya semakin mengenal Allah. Sesungguhnya semakin baik kita mengenal Allah semakin baik pula kita mengenal diri sendiri. Kita tidak cukup mengenal Allah sebagai juruselamat, kita harus pula mengenal Dia sebagai Bapa, sahabat, pelindung, penyembuh dan pembimbing. Semakin baik kita mengenal Dia, kehidupan rohani kita akan semakin memuaskan.
- Kedua adalah agar kita semakin mengenal panggilan Allah. Gereja mempunyai pengertian terpanggil keluar. Hal itu berarti keluar dari kegelapan dunia masuk dalam terang Allah untuk melakukan berbagai kebajikan dan perbuatan Allah sesuai dengan panggilan hidupnya. Kenyataan bahwa kita akan bertemu dengan Dia dalam keabadian mendorong kita setia mentaati panggilan-Nya.
- Ketiga adalah agar kita mengetahui kekayaan Allah. Kekayaan yang dimaksud bukanlah bagian kita di dalam Kristus melainkan bagian Kristus di dalam kita, karena Allah memandang orang percaya sebagai bagian dari kekayaan-Nya. Allah akan menerima kemuliaan dari umat-Nya yang hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
- Keempat agar kita semakin mengenal kuasa-Nya. Rasul Paulus memakai kata “duniamis” dari bahasa Yunani untuk kuasa Allah. Dalam hal ini bukan berbicara tentang atribut Allah sebagai yang Maha kuasa. Karena sesungguhnya kuasa yang dimaksud adalah kuasa-Nya yang terus beserta dalam dan melalui orang percaya. (MT)