Rabu 08 Mei 2024
BAPA MAHA KASIH
Bacaan Sabda : Galatia 4:1-31
Sabda Renungan : “Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: ”ya Abba, ya Bapa!” Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.” (Galatia 4:6-7)
Roh Kuduslah yang menciptakan suasana rohani dalam diri orang percaya sehingga bila berhadapan dengan Allah atau menghadap hadirat Allah dia memposisikan diri sebagai anak di hadapan-Nya. Tetapi bukan hanya itu saja, Alkitab menjelaskan bahwa Allah adalah Bapa yang kekal. Umat berdoa memanggil Dia adalah Bapa yang di sorga dan orang yang menerima Yesus memperoleh hak menjadi anak Allah. Rasul Paulus bukanlah mengajarkan sesuatu yang baru saat dia menyatakan bahwa oleh karya Roh Kudus pengikut Kristus memanggil Allah adalah Bapa. Dia hanya mempertegas dan memperbaharui serta memperdalam memanggil Allah sebagai “Bapa”. Tetapi dengan menggunakan “ABBA” (Aram) dan “PATER” (Yunani) hal ini mengungkapkan keintiman hubungan, kedalaman kasih dan kesungguhan perasaan. Boleh juga disebut suatu kehangatan Bapa dengan anak ini terus dibangun. Namun rasul Paulus menyatakan hubungan ini terjadi bukanlah merupakan keinginan dalam orang percaya tetapi merupakan inisiatif Allah melalui karya dan pekerjaan Roh Kudus.
Roh Kudus membuat orang percaya secara spontan berseru kepada Allah “Ya ABBA ya BAPA”. Yesus adalah Allah yang menjadi manusia yang memberi teladan bahwa manusia yang tertebus dan beroleh keselamatan memanggil Allah sebagai Bapa sekaligus memposisikan diri sebagai anak pewaris dari Bapa surgawi yang abadi. Saat memanggil Allah sebagai Bapa terkandung pemahaman betapa terciptanya intimitas umat dengan Allah. Ada kedalaman hubungan yang dapat dialami oleh umat-Nya setiap saat. Dalam hal ini ada karya Roh Kudus dalam hidup orang percaya sehingga secara spontan orang percaya terus berseru kepada Allah dengan seruan “Bapa” karena terciptanya hubungan yang hidup, nyata dan sangat dalam.
Dalam karya Roh Kudus semua pengikut Kristus sangat yakin diterima sebagai anak. Konsep anak mengandung pengertian bahwa perlu pertumbuhan dan perkembangan supaya semakin dewasa. Kedewasaan seorang anak sangat menentukan sikapnya kepada Bapa. Tetapi bukanlah bapa duniawi yang punya banyak kelemahan melainkan Bapa sorgawi yang sempurna yang mengenal anak-Nya dengan sempurna. Bila Dia melihat anak-Nya sudah pasti memberi dan kepercayaan agar semakin terjalin hubungan yang akrab. (MT)