Selasa 07 Mei 2024
FUNGSI HUKUM TAURAT
Bacaan Sabda : Galatia 3:1-29
Sabda Renungan : “Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.” (Galatia 3:24-25)
Persoalan utama yang dibahas dalam surat Paulus ke jemaat Galatia ini sama dengan yang dibahas dalam sidang di Yerusalem pada tahun 49 tahun masehi. Persoalan utama itu menjawab dua pertanyaan yaitu apakah percaya kepada Yesus satu-satunya jalan keselamatan? Kemungkinan besar rasul Paulus sudah menulis surat Galatia sebelum sidang di Yerusalem, hal itu berarti Galatia adalah surat pertama yang ditulis rasul Paulus. Rasul Paulus berhasil menjawab dua pertanyaan di atas dengan jawaban pasti “Keselamatan hanya ada di dalam Yesus”. Dan kitab Galatia ini adalah surat pembelaan Injil yang paling bersemangat yang berhasil menghambat lajunya Injil yang palsu atau Injil yang lain. Walaupun demikian dalam jawabannya rasul Paulus sama sekali tidak menentang Perjanjian Lama dan hukum taurat. Dia justru menjunjungnya sebagai bagian dari Alkitab yang adalah Firman Tuhan.
Boleh dibilang bahwa rasul Paulus adalah pertama menyatakan bahwa Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu adalah satu kesatuan, walaupun Alkitab belum dikanonisasikan. Untuk memberi penjelasan lebih jauh rasul Paulus dalam surat-suratnya secara khusus surat Galatia menjelaskan fungsi hukum taurat sebagai firman Tuhan yang berarti ajaran atau pengarahan:
- Pertama. Hukum taurat diberikan karena adanya pelanggaran sebagai penunjuk dosa karena manusia melanggar kehendak Allah. Dengan mengetahui hukum taurat manusia sadar akan kebutuhannya atas belas kasihan dan kasih karunia Allah dan keselamatan dari hukuman dosa.
- Kedua. Walaupun hukum taurat itu kudus tetapi manusia pun sadar bahwa tidak mempunyai kekuatan memberikan kehidupan rohani dan kekuatan moral sehingga manusia mengenal ketidakmampuannya.
- Ketiga. Hukum itu diberikan justru untuk menuntun kepada Kristus. Karena melalui hukum taurat manusia sadar akan dirinya justru pelanggar hukum yang harus dihukum. Hal itu menuntun manusia datang kepada Yesus jalan satu-satunya untuk memperoleh keselamatan. Tetapi setelah Yesus datang fungsi sebagai penuntun sudah berakhir (ayat 25), karena sistem pengorbanan anak domba sudah berakhir, karena Yesus adalah korban penebus dosa satu-satunya sekali untuk selama-lamanya. (MT)