Kamis 28 Desember 2023
KEBESARAN SEJATI
Bacaan Sabda : Lukas 21-22
“Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan.” (Lukas 22:26-27)
Tiga tahun lebih para murid bersama dengan Yesus dan menerima pengajaran yang lengkap dari Yesus, ternyata belum cukup bagi mereka untuk mempunyai pemahaman yang benar terhadap hidup sebagai seorang pengikut Yesus yang baik. Faktanya mereka masih bertengkar karena memperebutkan yang paling besar di antara mereka. Yesus tahu hal itu akan selalu terjadi dalam komunitas para pengikut Kristus. Kenyataannya sampai akhir zaman ini masih terus terjadi persaingan untuk diakui sebagai yang paling besar, paling benar, paling terhormat dalam gereja Tuhan. Tak dapat dipungkiri bahwa penyebab terjadinya perpecahan dalam gereja sehingga gereja terdiri dari ratusan hingga ribuan denominasi gereja adalah karena perebutan kekuasaan, perebutan status paling besar dan paling benar. Yesus juga mengetahui bahwa perebutan ini tak bisa dihentikan. Itulah sebabnya Yesus bukan menghukum para perebut kebesaran dan kekuasaan melainkan Yesus memberi pemahaman yang tepat mengenai kebesaran, kekuasaan, dan kehormatan itu.
Menurut Yesus kebesaran dan kehormatan itu tidaklah diukur dari kekuasaan, jabatan dari seseorang. Kalau menurut ukuran manusia secara umum yang terbesar adalah orang yang dilayani seperti para pemimpin dan penguasa, tetapi menurut Yesus yang paling besar adalah justru para pelayan yang melayani. Dengan demikian bahwa kebesaran bukanlah mengenai kedudukan, jabatan, kepemimpinan, kuasa, gelar, ketenaran, kemampuan dan berbagai prestasi. Karena sesungguhnya kebesaran bukanlah mengenai status yang berhasil kita gapai untuk diri sendiri melainkan mengenai hal-hal yang berguna kita kerjakan untuk kebaikan sesama dan kemuliaan Allah.
Kebesaran bukanlah sekedar kehebatan tampak luar tetapi adalah mengenai keadaan kehidupan kerohanian di hadapan-Nya. Kebesaran seseorang menyangkut hal-hal yang benar sebab itu kebesaran dapat diukur dari kerendahan hati dan kerelaan melayani. Kebesaran menyangkut kasih dan penyerahan sepenuh hati kepada Allah. Kebesaran juga dapat diukur melalui pengabdian hidup sepenuhnya kepada Allah dan sesama. Bila umat Tuhan berebut kebesaran sesuai dengan kebesaran menurut penjelasan Yesus maka tak akan terjadi perpecahan. Yang terjadi adalah indahnya kesatuan, kesehatian dan kebersamaan. (MT)