Kamis 23 November 2023
PENABUR HARUS TERUS MENABUR
Bacaan Sabda : Markus 4:1-34
“Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.” (Markus 4:33-34)
Untuk memperjelas dan menyederhanakan ajaran-Nya, Yesus menggunakan perumpamaan yang mengandung arti yang sangat penting dan dalam. Kepada murid-murid-Nya Yesus menguraikan perumpamaan itu lebih detail tetapi juga dengan tujuan untuk dipahami dan diterapkan oleh murid-murid-Nya dalam hidup sehari-hari dan dalam pelayanan :
- Melalui perumpamaan penabur Yesus menyingkapkan fakta bahwa tanah yang melambangkan hati manusia, menjelaskan Firman yang ditabur hanya sebagian kecil yang tumbuh hingga menghasilkan buah. Namun penabur haruslah tetap menabur agar hati yang keras dan lemah itu bisa berubah menjadi hati yang baik, karena Firman oleh kuat kuasa Roh Kuduslah yang dapat mengubah hati manusia.
- Melalui perumpamaan pelita ditaruh di atas kaki dian mengungkapkan bahwa Firman tidak cukup hanya diketahui dan diberitakan tetapi harus diterapkan dalam hidup sehari-hari. Bila tidak berusaha sungguh-sungguh untuk mentaatinya lebih baik jangan pernah memberitakannya. Kebahagiaan seorang pemberita kebenaran hendaklah pada keberhasilannya menerapkan kebenaran itu dalam hidupnya bukan pada kemampuannya memberitakan kebenaran tersebut sehingga diterima oleh pendengarnya.
- Melalui perumpamaan benih yang tumbuh Yesus mau menjelaskan bahwa murid-murid hanyalah berusaha memberitakan firman dengan sungguh-sungguh, benar dan sebaik mungkin dan Allahlah yang membuat firman itu bertumbuh dalam hati para pendengarnya.
- Sedangkan melalui perumpamaan biji sesawi Yesus mau menjelaskan cara kerja dan fakta perkembangan kerajaan Allah, dari hal kecil tak diperhitungkan tetapi berdampak besar.
Sangat jelas tujuan Yesus megajar melalui perumpamaan-perumpamaan ini bukan saja untuk menjadikan ajaran-Nya jelas dan mudah dipahami oleh para pendengarnya. Tetapi Yesus bertujuan pula memotivasi murid-murid-Nya agar bersungguh-sungguh memberitakan kebenaran sejati yaitu firman Tuhan dan setiap yang mereka beritakan haruslah diyakini dan diterapkan dalam hidup. Dengan demikian Allah akan menumbuhkan dalam hidup pendengarnya. (MT)