Selasa 21 November 2023
YESUS TUHAN ATAS HARI SABAT
Bacaan Sabda : Markus 2:1-28
“Lalu kata Yesus kepada mereka: ”Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.” (Markus 2:27-28)
Yesus terus mengajak murid-murid-Nya menyaksikan betapa manusia dalam dosa mengalami berbagai penderitaan. Yesus menjelaskan bahwa penderitaan yang menekan manusia adalah pekerjaan iblis yang harus dikalahkan. Allah tak pernah merencanakan manusia hidup dalam penderitaan, karena rencana Allah adalah rencana hidup bahagia, damai dan sejahtera. Manusialah yang memilih melanggar perintah Allah karena tergoda oleh rayuan iblis. Dosa telah mengundang berbagai penderitaan menerpa hidup manusia. Dosa jugalah yang merusak pola hidup sehat manusia, karena dosa telah merusak keinginan emosi dan nafsu manusia. Iblis terus menanamkan hal-hal buruk kepada manusia, agar selama hidup di bumi kehilangan damai sejahtera yang tujuan akhirnya adalah membinasakan hidup manusia itu. Jadi Yesus datang ke dunia untuk melenyapkan perbuatan iblis agar manusia dibebaskan dari tindasan iblis juga melenyapkan dampak buruk yang ditebarkan iblis dalam diri, pikiran dan keinginan manusia itu. Itulah sebabnya Yesus memberi kuasa kepada murid-murid-Nya untuk mengusir setan juga melenyapkan kuasanya. Saat murid mewujudkan wibawa kerajaan Allah maka secara pasti melawan dan mengalahkan iblis.
Salah satu wujud dari kuasa mengalahkan iblis adalah menyembuhkan orang lumpuh. Kesembuhan yang terjadi karena kuasa Tuhan Yesus yang menyerbu daerah kekuasaan iblis dan membinasakan kekuasaanya. Bersama dengan Yesus para murid memporakporandakan kuasa iblis, termasuk pada hari sabat, sehingga mereka kelaparan. Dalam kondisi lapar para murid memakan bulir-bulir gandum yang mereka petik dalam perjalanan. Hal itu tidaklah merupakan kesalahan pada saat itu. Tetapi dianggap oleh orang Farisi melanggar hukum taurat. Ketika Farisi mengkritik murid melanggar hukum taurat Yesus menjelaskan konsep pemikiran yang benar kepada hukum taurat. Hukum taurat ditetapkan Allah untuk memberkati manusia. Pada hari itu dikhususkan untuk menghentikan pekerjaan karena fokus untuk beribadah dan melakukan penyembahan kepada Allah. Satu hari dipersembahkan kepada Allah dalam satu minggu agar jasmani sehat dan rohani kuat. Prinsip utama hari sabat inilah yang perlu ditaati dan dilaksanakan sebagai pengabdian kepada Allah. Bila tidak mentaatinya dan mengabaikan prinsipnya akan merugikan diri sendiri. (MT)