Minggu 19 November 2023
MARKUS MEMPERKENALKAN YESUS
Bacaan Sabda : Markus 1:1-15
“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: ”Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya” (Markus 1:1-3)
Injil Markus adalah kisah karya Kristus yang paling singkat dari ke 4 Injil. Markus atau nama lengkapnya Yohanes Markus menulis Injil tentu saja untuk semua pengikut Kristus sepanjang zaman, tetapi secara khusus dia menujukkan Injilnya ini kepada orang Romawi dan penduduk yang sudah sangat terbiasa hidup dalam pengaruh Romawi. Itulah sebabnya Markus langsung memperkenalkan Yesus sebagai pekerja keras karena orang Romawi sangat mengagumi orang yang suka bekerja keras. Markus memperkenalkan Yesus sebagai sang Putra Allah yang kudus yang menghamba. Hal ini berarti Dia adalah sosok seorang berstatus terhormat tetapi pekerja keras yang berkarya. Markus yang dibesarkan di Yerusalem termasuk pengikut Kristus angkatan pertama, jadi sangat mengetahui dan mengenal Yesus dan karya-Nya. Dia yang mengetahui nubuat nabi Yesaya, memulai dengan Yesus datang sebagai penggenapan janji Allah melalui nubuat nabi Yesaya.
Markus langsung menampilkan Yohanes dengan seruan pertobatan dan secara tegas memperkenalkan Mesias yang adalah Yesus yang membaptis dengan Roh. Juga langsung pada intinya bahwa semua orang percaya yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat harus mengatakan kepada orang lain bahwa Yesus adalah Tuhan yang membaptis pengikut-Nya dengan Roh Kudus. Injil Markus dipenuhi dengan karya Yesus yang bergerak cepat memperkenalkan Yesus sebagai Putra Allah, sang Mesias yang menghamba dalam berkarya untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Walaupun Yesus mengajar titik tuju dari kegiatan-Nya bukanlah pengajaran-Nya tetapi karya-Nya.
Kemudian Yesus pun datang ke dunia adalah untuk mengadakan perubahan, sehingga dari awal segera menampilkan Yohanes Pembaptis yang menyerukan umat agar membuat keputusan mengalami pertobatan. Walaupun Yesus tidak perlu bertobat, Dia taat kepada ritual menerima baptisan Yohanes sebagai tanda pertobatan. Ketaatan-Nya kepada Allah Bapa dalam baptisan pertobatan ini cukup jelas memberi pesan bahwa pertobatan itu indah dan penting. Karena bukan ritual baptisan itu yang utama melainkan isi dan inti baptisan itulah yang harus dihadapi yaitu pertobatan sebagai perubahan tujuan hidup, perubahan karakter juga perubahan status menjadi anak Tuhan. (MT)