Jumat 17 November 2023
KEMATIAN YANG MENGALAHKAN MAUT
Bacaan Sabda : Matius 27:1-66
“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang.” (Matius 27:50-52)
Ada sepuluh penderitaan yang dialami oleh Yesus, sebelum Dia mati di atas kayu salib, sesuai dengan kesaksian penulis Injil Matius :
- Penderitaan pertama adalah saat berdoa di Taman Getsemani yang berada dalam tekanan hingga peluhnya bercampur darah.
- Penderitaan kedua adalah Yesus diludahi, ditinju dan dipukul semua diterima oleh Yesus tanpa membalas.
- Penderitaan ketiga diadili secara beruntun dan terakhir oleh Pilatus, walaupun tanpa tersangka dan kesalahan.
- Penderitaan keempat Yesus disesah tanpa pakaian dengan cambuk Romawi yang berhasil merobek kulit hingga otot-otot-Nya.
- Penderitaan kelima dikenakan mahkota berduri yang melukai kepala-Nya.
- Penderitaan keenam adalah Dia tertatih-tatih dalam luka memikul salib yang sangat berat menuju Golgota.
- Penderitaan ketujuh adalah Yesus direntangkan dan dipakukan pada kedua tangan-Nya di atas kayu salib.
- Penderitaan kedelapan adalah Yesus tergantung di atas kayu salib disertai ejekan banyak orang termasuk penjahat yang disalibkan di samping-Nya. Dalam penderitaan yang sangat dahsyat Yesus masih sempat menghibur, mengampuni dan menyelamatkan penjahat disamping kanan-Nya yang memohon kasih dan pengampunan-Nya.
- Penderitaan kesembilan adalah merupakan klimaks dari penderitaan-Nya yaitu ditinggalkan Allah Bapa. Dalam keadaan terpisah dari Bapa-Nya sepanjang penderitaan-Nya adalah kesedihan, penderitaan dan kesakitan yang tak pernah dialami oleh seorang manusia yang pernah hidup dibumi ini sepanjang zaman.
- Dan penderitaan kesepuluh adalah kata-kata terakhir ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya ini adalah akhir dari seluruh penderitaan-Nya.
Pada akhir penderitaan-Nya segera terjadi “Tabir bait suci tebelah dua”. Yang memberi pesan bahwa kematian-Nya telah menunjukkan bahwa untuk menghampiri Allah telah terbuka jalan yang lebar. Kemudian kuburan orang kudus terbuka karena terjadi kebangkitan dari kematian. Kematian Yesus saja sudah cukup mengalahkan maut dan memberi jaminan kepada orang percaya fakta nyata kehidupan yang abadi. Terjadinya gempa yang membelah gunung-gunung batu adalah merupakan penjelasan awal bahwa bumi tidak akan mampu menahan Yesus. Fenomena alam ini merupakan cara Allah menjelaskan betapa dahsyatnya kuasa kematian Tuhan Yesus. Kematian-Nya hanyalah kematian sebagai manusia untuk mengumumkan bahwa Dia adalah Tuhan. (MT)