Rabu 15 November 2023
TUNDUK KEPADA KEHENDAK BAPA
Bacaan Sabda : Matius 26:31-46
“Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: ”Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu! Dan ketika Ia kembali pula, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat.” (Matius 26:42-43)
Menjelang hari tepatnya Yesus ditangkap untuk disalibkan, Yesus masih melakukan hal-hal yang sangat penting untuk mempersiapkan murid-murid-Nya menerima kenyataan bahwa guru mereka akan mengalami penderitaan terberat yang tak pernah dialami seorang manusia. Yesus menubuatkan penyangkalan Petrus. Hal itu penting bagi Petrus, untuk semakin mengenal Yesus dan merupakan bagian pemrosesan hidupnya untuk hidup semakin dekat dengan guru dan Tuhannya. Kemudian Yesus mengajak murid-murid-Nya ke Taman Getsemani untuk berdoa. Saat berdoa inilah sesungguhnya merupakan tahap pertama penderitaan Yesus. Jadi penderitaan Yesus sudah berawal di taman sehingga Dia mulai merasa sedih, dan peluh-Nya sepeti titil-titik darah yang menetes ke tanah (Lukas 22:24).
Dalam menghadapi penderitaan yang terpampang di depan-Nya Dia berada dalam situasi tekanan yang hebat. Tekanan itu membuat pembuluh darah-Nya pecah sehingga peluh-Nya yang mengalir deras dari tubuh-Nya bercampur dengan darah salah satu kalimat penting dalam doa di taman Getsemani adalah permohonan ini tiga kali dinyatakan kepada Allah. Permohonan-Nya ini bukanlah suatu sikap tidak rela atau menghindar dari kematian. Faktanya 4 kali Yesus memberitahukan penderitaan dan kematian-Nya ini kepada murid-murid-Nya. Lebih tepat isi dari permohonan Yesus ini adalah jangan sampai Dia ditinggalkan Allah Bapa dalam menghadapi penderitaan dan kematian-Nya. Jadi bukanlah salib dan kematian yang membuat Yesus paling menderita melainkan kondisi dan situasi ditinggalkan oleh Allah Bapa. Tetapi 3 kali juga Yesus membuat pernyataan bahwa Dia sepenuhnya tunduk kepada kehendak Allah Bapa.
Suatu standar kebenaran bagi semua umat Tuhan yang berdoa memohon kepada Allah. Semua orang percaya dapat memohon apa saja kepada Allah, juga bebas mengungkapkan kerinduannya kepada Allah. Tentu permohonan berdasarkan iman dan tidak bertentangan dengan firman Allah. Tetapi tetaplah tunduk kepada kehendak Allah. Karena kerinduan kita belum tentu benar dan membahagiakan bila terwujud. Itulah sebabnya haruslah tunduk kepada kehendak Allah, karena kehendak Allah pasti benar, baik dan tepat. (MT)