Senin 13 November 2023
MELAKUKAN KEHENDAKNYA
Bacaan Sabda : Matius 25:31-46
“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.” (Matius 25:40;45)
Setelah Kristus datang kedua kalinya untuk menjadi Hakim, Dia akan mengadakan pemisahan antara domba di sebelah kanan-Nya dan kambing di sebelah kiri-Nya. Domba adalah lambang orang percaya yang taat dan melakukan kehendak-Nya sedangkan kambing adalah lambang orang percaya yang tidak taat dan tidak melakukan kehendak-Nya. Dalam pengajaran Yesus yang sangat praktis ini Yesus memposisikan diri-Nya sebagai manusia kecil, hina dan tersingkirkan.
Jadi dalam penghakiman ini Yesus menjelaskan empat hal penting :
- Hal Pertama adalah adanya pemisahan antara orang fasik dari orang benar. Orang fasik adalah orang percaya yang tidak pernah menerapkan kasih kepada orang-orang yang dia tahu sangat membutuhkan pertolongan dan perhatiannya. Sedangkan orang benar adalah mereka yang menerapkan kasih melalui sikap peduli dan menolong orang kecil dan menderita yang membutuhkan pertolongannya. Dengan demikian pesan abadi ajaran Yesus ini kepada orang percaya sepanjang zaman adalah bahwa orang percaya sepanjang zaman haruslah fokus melakukan kehendak Bapa. Jadi bagaimana pun perubahan peradaban dunia terus terjadi, orang percaya harus setia menjadikan firman Allah sebagai standar kehidupan dan kebenaran dalam bersikap.
- Hal Kedua adalah fakta landasan penghakiman itu adalah sikap kepada sesama, khususnya perbuatan kasih kepada mereka yang menjadi milik Kristus yang hidup menderita karena kondisi dunia membuat mereka terabaikan dan termarjinalkan. Dan perbuatan kasih kepada kepada mereka adalah wujud kasih kepada Tuhan kita Yesus Kristus.
- Hal Ketiga adalah orang fasik atau orang yang tidak taat kepada firman Tuhan tidak mendapat tempat hidup dalam kerajaan Kristus. Sudah barang tentu tidak seorang pun dapat atau mampu hidup sesuai kehendak Allah dengan sempurna. Rasul Paulus pun mengakui bahwa dirinya tidak sempurna, tetapi dia menghadap kristus dalam perjuangan berjalan menuju kesempurnaan.
- Hal Keempat adalah orang yang setia hidup dalam kebenaran atau hidup dalam Kristus, merekalah yang memasuki kerajaan Allah untuk mewarisi kehidupan dan kebahagiaan kekal.
Dengan demikian sangat jelas bahwa semua pengikut Kristus hendaklah selalu dalam keadaan menghidupi firman Tuhan. (MT)