Kamis 09 November 2023
KEBENARAN VS KETENARAN
Bacaan Sabda : Matius 23:13-39)
“Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” (Matius 23:37)
Yesus mengetahui bahwa Farisi dan ahli taurat sudah sangat jauh menyimpang dari taurat yang mereka ajarkan. Penyimpangan itu terjadi karena sebagai kebenaran sudah salah. Mereka tidak mengharapkan para penerima ajaran itu melakukan kebenaran yang cukup mengakui bahwa mereka pandai mengajar. Itulah sebabnya mereka tak perlu melakukan apa yang mereka ajarkan. Kemudian watak para Farisi dan ahli taurat ini hanya ingin terkenal menjadi orang penting dan menjadi pusat perhatian. Itulah sebabnya mereka menambah-nambahkan aturan yang mereka buat sendiri kepada hukum taurat. Orang Farisi dan ahli taurat adalah sejarah masa lalu tetapi kebiasaan hidup dan watak serta karakter mereka masih terus berlanjut hingga kini di dalam gereja Tuhan.
Perlu kita mengetahui sikap Yesus kepada perilaku Farisi dan ahli taurat, bukan hanya mengecam tetapi membuat pernyataan bahwa mereka celaka bila terus bersikap buruk yang disbut munafik. Keluhan Yesus ke Yerusalem sama saja dengan keluhan kepada Farisi dan ahli taurat. Yesus berusaha meluruskan penyimpangan yang dilakukan oleh Farisi dan ahli taurat, tetapi mereka justru menolak Yesus, sama seperti Yerusalem yang selalu menolak Yesus bahkan klimaksnya membunuh Yesus seperti mereka membunuh nabi-nabi sebelum Yesus datang.
Sekarang para pengajar firman Tuhan sering tampil seperti Farisi dan ahli taurat. Para Teolog ternama saling mengemukakan pendapat dan hasil tafsirannya untuk tampil sebagai sosok terkenal dan terbenar dengan teologinya. Mereka mengorbankan kebenaran demi popularitas. Tanpa sadar sikap mereka telah melemahkan banyak orang datang kepada Yesus. Sikap-sikap para teolog ternama pada akhir zaman ini sesungguhnya mempunyai motifasi yang sama dengan para Farisi dan ahli taurat pada zaman Tuhan Yesus. Ada usaha-usaha menambahkan atau mengurangi kebenaran agar tampil lebih mendapat perhatian untuk meraih popularitas. Bila hal seperti ini terus berlanjut maka Yesus tetaplah sama. Dia akan mengecam dan menyatakan mereka celaka. Kemudian Yesus akan mengeluh karena sikap para pengajar yang mengedepankan pendapatnya sangat merugikan dan menghalangi banyak orang datang kepada Yesus. (MT)