Rabu 08 November 2023
HIDUP RENDAH HATI
Bacaan Sabda : Matius 23:1-12
“Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Matius 23:10-12)
Pola hidup Farisi dan ahli taurat sangat buruk dalam pandangan Yesus, sehingga Yesus mengecam mereka. Yesus membeberkan berbagai sifat buruk Farisi dan ahli taurat kepada murid-murid-Nya sebagai cara untuk mencegah para pengikutnya mengikuti pola hidup Farisi dan ahli taurat. Pola hidup yang dikecam oleh Yesus adalah, bahwa Farisi dan ahli taurat sangat pintar mengajarkan hukum taurat Musa sebagai standar moral dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi mereka hanya pintar mengajarkan saja, mereka sendiri tidak melakukan. Mereka membebani orang lain sedangkan mereka tidak mau memikul beban. Walaupun mereka terkadang mau melakukan dan mau memikul beban hanya di depan orang saja, sekedar pencitraan.
Dalam melakukan kegiatan keagamaan dalam segala bentuk, mereka juga hanya sekedar supaya kelihatan agamis saja agar kelihatan baik di depan orang. Bila mereka melakukan hal yang baik, biasanya adalah mengharapkan kehormatan bukan dari hati yang tulus untuk menolong orang lain. Kelompok Farisi dan ahli taurat sekarang sudah tidak ada lagi tetapi pola hidup mereka masih terus berlanjut dalam kehidupan orang percaya. Faktanya dalam gereja Tuhan masih terus berebut kedudukan untuk memperoleh kehormatan, padahal Yesus sudah berkata janganlah kamu disebut pemimpin karena pemimpin orang percaya adalah Kristus.
Fakta berikutnya adalah bahwa dalam gereja Tuhan berebut status terbesar dan tertinggi masih terus berlanjut. Padahal Yesus sudah tegas mengatakan bahwa yang ingin terbesar harus siap menjadi pelayan. Dan hal yang kurang mendapat perhatian dalam kehidupan Farisi dan ahli taurat, sama dengan nilai hidup yang kurang mendapat perhatian dalam gereja Tuhan Tuhan yaitu kerendahan hati. Lawan dari kerendahan hati adalah tinggi hati atau sombong. Sesungguhnya yang melatarbelakangi pola hidup Farisi dan ahli taurat serta gereja Tuhan yang buruk itu adalah kesombongan. Kesombongan membuat mereka ingin menjadi terbesar dan terhormat. Yesus menegaskan bahwa orang tinggi hati akan direndahkan. Yesus mengarahkan pengikut-Nya untuk membangun diri menjadi orang yang rendah hati. Orang rendah hati tak pernah merebut status terbesar dan tertinggi. Jadi berjuanglah untuk menjadi orang yang rendah hati. (MT)