Minggu 05 November 2023
PENGAKUAN AKAN KETUHANAN YESUS
Bacaan Sabda : Matius 21:1-27
“Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: ”Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” (Matius 21:23)
Dalam perjalanan menuju Yerusalem Yesus dielu-elukan sebagai anak Daud yang datang dalam nama Tuhan. Kedatangan-Nya membuat Yerusalem gempar, karena Dia disambut sebagai raja dan nabi. Tak ada orang yang berani mencegah keadaan yang menggemparkan ini, walaupun para imam dan para petinggi orang Yahudi tak setuju dengan penyambutan ini. Penyambutan yang disertai dengan mengelu-elukan dilakukan orang banyak sebagai pengakuan jujur dan spontan akan keTuhanan Yesus walaupun bukan dengan kata. Yesus langsung memasuki bait Allah.
- Yesus menyucikan dengan cara mengusir orang-orang yang mengotori dan menyalahgunakan bait Allah. Tak ada yang berani mencegah Yesus melakukan penyucian itu.
- Kemudian datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya, Yesus pun menyembuhkan mereka. Para imam hanya jengkel saja melihat peristiwa menggemparkan itu, tak seorang pun yang mampu dan berusaha mencegahnya. Jadi secara umum sudah terjadi pengakuan akan ke-Tuhanan Yesus walaupun tidak melalui kata-kata.
- Dalam perjalanan berikutnya Yesus mengutuk pohon ara yang rindang tanpa buah dan segera kering kerontang.
Tiga rentetan tindakan Yesus yang menunjukkan keTuhanan-Nya itu cukup membuat para imam dan mempertanyakan dengan kuasa manakah Yesus menyatakan peristiwa-peritiwa mengagumkan itu. Seperti biasanya Yesus mengetahui bahwa pertanyaan itu adalah pertanyaan jebakan yang tidak perlu dijawab. Yesus malahan mengajukan pertanyaan tentang baptisan Yohanes kepada para imam yang membuat para imam serba salah dalam memberikan jawaban. Dalam hati kecil para imam sudah tahu bahwa kuasa yang ada dalam berbagai tindakan Yesus sudah pasti berasal dari Allah, karena tak ada manusia yang mampu melakukannya. Seharusnya tak perlu bertanya, mereka sudah mengetahuinya hanya saja tak mau percaya dan mengaku.
Jadi mempercayai Yesus itu adalah Tuhan tidaklah cukup melalui pembuktian yang dilakukan oleh Yesus. Benar kata rasul Paulus bahwa percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat adalah pekerjaan Roh Kudus. Itulah sebabnya Yesus setelah pencurahan Roh Kudus daripada saat Yesus melakukan banyak mujizat di hadapan banyak orang termasuk membangkitkan Lazarus yang sudah dimakamkan selama 4 hari. (MT)