Kamis 02 November 2023
PENGHITUNGAN YESUSLAH YANG TERBAIK
Bacaan Sabda : Matius 19:16-30
“Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.” (Matius 19:29)
Pemuda kaya yang hidup saleh karena mentaati 10 perintah Allah datang kepada Yesus bertanya perbuatan baik apalagi yang perlu dilakukan untuk memperoleh hidup yang kekal. Pemuda kaya ini tentu saja telah mempunyai perolehan yang sangat didambakan semua orang pada masa mudanya. Tetapi Yesus menguji pemuda kaya yang hidup saleh ini pada titik terlemah dalam hidupnya, yaitu kekayaannya. Kekayaannya adalah kebanggaan terbesar dalam hidupnya, sehingga saat Yesus memerintahkan membagikan hartanya kepada orang miskin lalu mengikut Yesus, dia segera mundur teratur. Dalam hal ini bukan berarti semua pengikut Kristus harus menjual hartanya untuk dibagikan kepada orang miskin, walaupun perlu bersedia memberi apa yang diminta oleh Tuhan. Yesus sedang menguji pemuda kaya ini di depan murid-murid-Nya, untuk memberi pengajaran yang sangat penting.
Setelah pemuda kaya itu pergi dengan hati yang sedih Yesus langsung membuat pernyataan bahwa orang kaya sukar masuk ke dalam kerajaan sorga bahkan lebih sukar dari unta masuk melalui lubang jarum. Para murid langsung merespon dengan berkata kalau begitu siapa yang bisa masuk kerajaan surga? Tetapi Yesus menjawab tiada yang mustahil bagi Allah. Selanjutnya Petrus bertanya, kami telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Engkau, jadi apakah yang akan kami peroleh? Rupanya sikap orang kaya yang sedih dan meninggalkan Yesus membuat Petrus berpikir tentang keuntungan yang mereka peroleh sebagai pengikut dan murid Yesus. Tetapi Yesus menjawab akan memperoleh 100 kali lipat dari yang ditinggalkan tetapi juga memperoleh hidup yang kekal. Tentu saja Yesus tidak bermaksud hitung-hitungan angka, melipatgandakan 100 kali lipat dari materi dan keluarga yang mereka tinggalkan.
Karena penghitungan Yesus jauh lebih baik dan sarat arti yang perlu di dalami. Itulah sebabnya Yesus membawa Petrus melupakan hal memperoleh apa dengan berkata “Banyak yang terdahulu menjadi terakhir dan yang terakhir menjadi terdahulu”. Dalam hal ini Yesus mau menyatakan bahwa penilaian Allah tidak menilai orang berdasarkan kekayaan, kedudukan dan kepintaran tetapi dari kesungguhan hati, kesucian, dan hati yang mengasihi. Petrus dimotivasi untuk semakin sungguh-sungguh semakin cinta Yesus dan semakin kudus dan hati yang bersih sebagai seorang murid yang terus belajar kepada Yesus. Jangan ketinggalan karena kurang fokus. (MT)