Sabtu 28 Oktober 2023
DASAR GEREJA ADALAH YESUS
Bacaan Sabda : Matius 16:13-28
“Kata Yesus kepadanya: ”Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Matius 16:17-18)
Pengakuan Petrus bahwa Yesus adalah Mesias Anak Allah yang hidup tentu saja tak dapat dipisahkan dari pengamatan Petrus terhadap pekerjaan dan pengajaran Yesus. Tetapi Yesus mengatakan bahwa pengakuan Petrus itu bukanlah merupakan pendapat Petrus semata tetapi Bapa di surgalah yang merupakan sumber utama pengakuan Petrus tersebut. Di atas pengakuan Petrus yang kokoh inilah Yesus mendirikan jemaat-Nya. Yesus mengatakan bahwa Petrus adalah Petrus yang artinya batu yang kecil sedangkan “Pengakuan Petrus” bahwa Mesias adalah Anak Allah yang hidup “adalah Petra artinya batu karang yang teguh dan besar”. Jadi gereja bukanlah atas pengakuan Petrus. Pengakuan Petrus adalah Yesus adalah Tuhan, jadi dasar gereja adalah Yesus dan di atas dasar yang kuat dan teguh itu gereja berdiri dan berkembang. Itulah sebabnya gereja tidak pernah menjadikan Petrus tokoh utama dan dasar berdirinya gereja. Yesus Kristuslah tokoh utama dan dasar berdirinya gereja. Karena Yesus adalah dasarnya maka alam maut tidak akan menguasainya.
Setelah Petrus menyatakan pengakuannya, Yesus sangat gembira, langsung Yesus memberitahukan penderitaan-Nya dan menjelaskan syarat-syarat untuk mengikut Yesus. Pada pemberitahuan pertama ini Yesus menjelaskan mulai dari penangkapan, penyiksaan, penyaliban, kematian hingga kebangkitan-Nya. Saat Petrus bereaksi salah kepada pemberitahuan Yesus, Yesus berkata kepada Petrus “Enyahlah iblis”. Hal ini harus terjadi, karena rencana Allah mengenai keselamatan manusia hanyalah melalui penderitaan dan pengorbanan Yesus. Setelah memberitahukan penderitaan-Nya Yesus pun menjelaskan syarat-syarat untuk mengikut Yesus. Syarat ini sifatnya mutlak. Siapa pun yang sudah memutuskan mengikut Yesus haruslah bersedia mengorbankan perasaan dan egonya bahkan difitnah pun tidak usah bereaksi secara salah apalagi menyerang balik.
Kemudian harus siap membatasi diri dalam segala hal walaupun harus tetap kreatif dan cerdas serta terus aktif membangun hubungan baik dan benar dengan sesama. Kemudian bersedia memikul salib. Yang jelas Yesus memberi syarat sesuai dengan hal-hal yang sudah dialami dan dilakukan oleh Yesus. (MT)