Minggu 22 Oktober 2023
TERUS MENABUR FIRMAN TUHAN
Bacaan Sabda : Matius 13:1-58
“Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: ”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.” (Matius 13:24-25)
Matius pasal 13 ini adalah pasal yang panjang yang berisi sederetan perumpamaan yang digunakan Yesus sebagai metode untuk mengajar tentang kerajaan sorga. Perumpamaan ini menjelaskan akibat-akibat yang terjadi setelah Injil diberitakan kepada banyak orang. Jadi tujuannya adalah agar para murid dan para pemberita Injil mengetahui dampak dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah Injil diberitakan. Para pemberita Injil itu tidaklah semuanya otomatis menjadi pengikut Yesus yang baik dan benar. Biasanya ada yang baik dan ada yang jahat, ada yang palsu dan ada yang sejati, ada yang setia dan ada juga yang sekedar ikut-ikutan yang pada saatnya akan mundur teratur bahkan ada yang menjadi penghujat. Itulah sebabnya Yesus melalui perumpamaan-perumpamaan ini mengingatkan murid-murid-Nya agar jangan terkejut bila melihat kejahatan di dalam lingkungan kerajaan Allah. Para murid perlu mengetahui bahwa pengaruh iblis itu nyata di tengah orang percaya satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah memohon pertolongan dan hikmat dari Tuhan serta berserah kepada-Nya.
Jadi sesungguhnya bahwa dalam gereja Tuhan orang baik dan orang jahat bersekutu dan belajar bersama untuk hidup membangun hubungan dengan Tuhan. Dalam perumpamaan penabur ternyata benih yang ditabur itu tidak semua tumbuh dengan baik hingga menghasilkan buah yang lebat. Tetapi apapun hasilnya penabur haruslah tetap menabur karena perumpamaan penabur ini adalah utamanya tentang penabur yang harus terus menabur bukan tentang jenis-jenis tanah sebagai lambang hati manusia. Jadi perbedaan sikap menerima Firman itu adalah nyata, tetapi bagaimana pun respon penerima Firman itu, pemberita Firman harus tetap memberitakan Firman.
Kemudian perumpamaan gandum dan lalang menjelaskan bukan hanya pemberita Firman yang menabur, karena iblis pun menaburkan taburan benihnya pada tempat di mana penabur Firman itu sudah menabur. Penabur Firman menaburkan gandum sedangkan iblis menabur lalang. Penabur tak perlu megurusi taburan iblis berupa lalang, penabur Firman teruslah menabur Firman harus lebih giat dan tekun dari iblis si penabur kejahatan itu. Karena gandum tetap terawat dan dipanen sedangkan lalang akan dicabut dan dibakar. (MT)