Sabtu 21 Oktober 2023
MENGHUJAT ROH KUDUS
Bacaan Sabda : Matius 12:22-50
“Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.” (Matius 12:31-32)
Orang kerasukan setan yang juga menderita buta dan bisu disembuhkan Yesus dan mengusir setan yang merasuknya. Hal itu menakjubkan orang banyak dan berpikir bahwa Yesus adalah “Anak Daud “dalam arti Mesias yang mereka nanti-nantikan. Orang Farisi terganggu atas perkataan orang banyak tentang Yesus sehingga membuat tuduhan yang tidak logis mengenai Yesus mengatakan Yesus mengusir setan dengan kuasa penghulu setan. Maksud Farisi adalah untuk menghentikan keyakinan orang banyak yang sudah mulai tumbuh terhadap Yesus. Tetapi Yesus secara tegas membantah tuduhan Farisi yang sangat tidak logis itu. Dan Yesus pun membuat suatu pernyataan yang bisa ditafsirkan banyak orang secara beragam. Menghujat dan menentang Roh Kudus tak terampuni di dunia kini dan di dunia yang akan datang. Bila dihubungkan sikap orang Farisi ini terkategorikan menghujat dan menentang Roh Kudus. Jadi hujat kepada Roh Kudus adalah penolakan sengaja dan terus menerus terhadap kesaksian Roh Kudus mengenai Yesus.
Mujizat demi mujizat telah dilakukan Yesus di hadapan mereka untuk menyatakan diri-Nya adalah Anak Allah, mereka bukan saja tidak percaya dan menolak, tetapi terus menerus menghujat dan menentang Yesus. Dengan kata lain mereka betul-betul tidak akan percaya lagi kepada Yesus maka mereka pun akan binasa. Ada proses yang membawa orang sampai kepada menghujat dan menentang Roh kudus. Dimulai dengan mendukakan Roh Kudus. Roh Kudus sudah berbicara kepadanya melalui hati nuraninya dan firman Tuhan tetapi terus saja sengaja mengeraskan hati dan melawan hati nuraninya yang sudah disentuh oleh Roh Kudus. Kemudian dia terus menerus melawan, dengan demikian berlanjut dengan memadamkan Roh Kudus. Api Roh Kudus sudah mengobarkan hatinya untuk percaya dia terus menentang sehingga api Roh Kudus itu padam. Selalu dan selalu mengeraskan hati dengan sengaja hingga betul-betul tak percaya bahkan sengaja menghujat, sehingga Roh Kudus pun tak mau lagi menuntunnya untuk percaya. Biasanya orang penghujat ini bukan hanya tidak mau percaya tetapi menganggap dirinya benar sehingga tidak membutuhkan pengampunan dan masih mempunyai kesediaan hati untuk bertobat sudah pasti suatu saat dia percaya dan dosa-dosanya pasti terampuni. (MT)