Jumat 20 Oktober 2023
MENGISI SABAT SECARA BENAR
Bacaan Sabda : Matius 12:1-12
“Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat. Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat.” (Matius 12:8; 12)
Orang Yahudi merasakan hari sabat adalah merupakan keistimewaan mereka sebagai umat Allah, sehingga mereka menambah-nambahkan banyak aturan dalam hari sabat. Konsep sabat sebagai satu hari dalam satu minggu sudah ditetapkan sebelum hukum taurat diberikan kepada umat-Nya. Pada saat penciptaan alam semesta dirampungkan Allah sudah menetapkan sumber berkat dan kekuatan baru untuk semua orang bukan hanya untuk orang Yahudi. Ketetapan ini tidak pernah dibatalkan bahkan berlaku juga untuk orang percaya sepanjang zaman, karena hari perhentian perlu untuk kesejahteraan jasmani dan rohani manusia. Hari sabat itu tak pernah dibatalkan karena memang dibutuhkan oleh manusia. Tetapi hari sabat itu semakin berubah fungsi karena orang Yahudi mengisinya dengan tambahan-tambahan peraturan yang justru memberatkan hidup mereka sendiri.
Hari sabat yang seharusnya mendekatkan diri dengan Allah, semakin lama peraturan tambahan yang mereka buat justru menjauhkan diri dari Allah. Ketika murid-murid memetik gandum pada hari sabat untuk sekedar dimakan sebagai cemilan dan hal itu adalah tradisi yang tak dianggap salah, orang Farisi menuduh mereka melanggar hari sabat. Tuhan membela murid-murid-Nya bahkan membuat pernyataan “Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari sabat”. Artinya Yesus mengakui sabat itu penting, tetapi Dia tahu hal-hal yang penting, benar dan baik tentang sabat.
Kemudian di rumah ibadat orang Yahudi Yesus menyembuhkan yang mati sebelah tangan dan orang Farisi pun menuduh Yesus melangar hari sabat. Yesus menegur mereka pula dengan berkata tak ada salahnya berbuat baik pada hari sabat. Orang Farisi sibuk dengan mendaftarkan berbagai perbuatan yang tidak boleh dilakukan pada hari sabat sedangkan Yesus ingin melakukan perbuatan-perbuatan baik untuk menolong orang pada hari sabat. Yesus mengetahui bahwa sikap orang Farisi salah dalam mengisi hari sabat karena sibuk dengan “Apa-apa yang tidak boleh dikerjakan,sedangkan Yesus bertekad melakukan hal-hal baik dan benar yang perlu dilakukan pada hari sabat”. Hari sabat kita bersyukur, menyembah dan memuji dan memuliakan Tuhan, tetapi memuliakan Tuhan dapat juga berbuat baik untuk menolong sesama. Saat umat membangun hubungan dengan Tuhan, tak boleh lalai membangun hubungan dengan sesama. (MT)