Rabu 18 Oktober 2023
YESUS RAJA DAMAI
Bacaan Sabda : Matius 10:34-42
“Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya” (Matius 10:34-35)
Pernyataan Yesus ini sangat kontradiktif dengan statusnya sebagai Raja Damai, bila dipahami secara harafiah saja. Jadi sangat perlu memahami dasar dan tujuan Yesus mengeluarkan pernyataan itu. dasar Yesus membuat pernyataan ini adalah, Dia ingin menjelaskan respon orang terhadap diri-Nya dan ajaran-Nya. Jadi dalam satu keluarga pun mempunyai respon yang berbeda. Ada yang percaya dan ada yang tidak percaya Yesus. Ada yang membenci Yesus tetapi ada juga yang mengasihi Yesus. Ada yang setuju dan menerima ajaran Yesus tetapi ada juga yang tidak setuju dan menolak ajaran Yesus. Perbedaan sikap ini biasanya akan terbawa kepada hubungan dan sikap sehari-hari, karena pada zaman itu hingga sekarang masih sangat banyak orang yang tidak siap menerima perbedaan.
Kemudian tujuan Yesus sangat jelas menyatakan bahwa iman kepada Yesus atau menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat memisahkan orang-orang percaya dari orang-orang yang hidup dalam dosa di dunia ini. Kemudian Yesus mempersiapkan murid-muridnya agar tetap maju walaupun terjadi penolakan. Pemberitaan Firman Tuhan dan kebenarannya akan mendatangkan perlawanan dan penganiayaan. Kemudian menjalani kehidupan sesuai dengan standar kebenaran firman Tuhan membuka diri untuk diejek dan dicemooh. Sepanjang sejarah mempertahankan iman rasuli dari ajaran-ajaran yang palsu akan mendatangkan perpecahan. Jadi bukanlah Yesus sumber perpecahan melainkan respon yang beragam kepada Yesus yang adalah jalan kebenaran dan kehidupan. Ajaran Yesus mengenai damai dan keselamatan selalu direspon banyak orang dengan perlawanan dan pedang.
Kemudian Yesus justru mengajak para pengikut-Nya menyambut kehadiran pembawa kebar baik, jangan pernah memberi respon yang buruk terhadap kehadiran dan pemberitaan mereka. Tetapi bila yang datang adalah para pengkhotbah yang tidak memberitakan kebenaran jangan memberi dukungan dan menyemangatinya. Para pemberita kebenaran cenderung mendapat perlawanan sebab itu tetaplah tabah, tetaplah tekun memikul salib dan teruslah maju tak perlu takut kehilangan nyawa karena selalu sibuk mempertahankan nyawanya justru akan kehilangan nyawanya (ayat 38-39). (MT)