Sabtu 14 Oktober 2023
IMAN DAN MUJIZAT
Bacaan Sabda : Matius 8:1-34
“Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.” (Matius 8:10)
Satu pasal bacaan sabda hari ini cukup lengkap menjelaskan kemahakuasaan Yesus walaupun Dia melayani dan mengajar sebagai manusia. Tetapi karena Yesus adalah manusia tanpa dosa faktor ke-Tuhanannya masih sangat nyata. Dalam satu pasal ini Yesus membuktikan diri sebagai Tuhan yang menjadi manusia melalui kuasa-Nya. Dia berkuasa menyembuhkan orang sakit dengan cara melenyapkan dan mengusir sakit penyakit dari orang sakit hanya dengan berbicara saja. Kemudian Yesus pun menyatakan kuasa-Nya atas alam dengan menghardik angin ribut yang hampir menenggelamkan perahu mereka. Tiba-tiba angin segera reda dan perahu mereka pun melaju dengan tenang.
Selanjutnya Yesus menyatakan kuasa-Nya di depan murid-murid-Nya adalah metode demontrasi untuk mengajar murid-murid-Nya. Dalam hal ini Yesus menyatakan kuasa-Nya tetapi juga menyatakan kasih-Nya untuk menolong orang yang menderita dan menghadapi bahaya. Jadi jelas Yesus bukanlah pamer kuasa, tetapi sangat berhubungan dengan kasih-Nya untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan-Nya.
Ada hal istimewa dalam pandangan Yesus mengenai iman perwira Romawi di kapernaum sehingga Yesus mengatakan: “…Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel”. Keistimewaan iman perwira di Kapernaum ini adalah fakta perpaduan kasih sayangnya kepada hamba-Nya serta kepercayaan dan pengenalannya kepada Yesus. Pernyataan Yesus ini adalah juga bagian dari caranya untuk mengkritik orang-orang Yahudi karena kurang mempercayai-Nya sebagai sang Mesias yang mereka tunggu-tunggu.
Jadi jelas juga bahwa kesembuhan terjadi sangat berhubungan dengan iman orang-orang yang mau disembuhkan atau membutuhkan pertolongan Yesus. Dalam hal kesembuhan hamba perwira Kapernaum ini sudah mulai mengungkapkan bahwa kesembuhan terjadi tidak harus disertai kehadiran Yesus secara jasmani menyentuh atau mendekati orang sakit. Hal itu berlaku sampai sekarang pun tetaplah yakin bahwa kuasa Allah nyata saat kita mendoakan orang lain yang berada jauh dari kita atau berada di tempat atau di kota lain. (MT)