Minggu 08 Oktober 2023
KEBAHAGIAAN SEJATI
Bacaan Sabda : Matius 5:1-16
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)
Injil Matius 5-7 adalah merupakan “Kotbah Kristus di bukit” yang merupakan prinsip-prinsip dasar kebenaran dan standar moral kehidupan pengikut Kristus dalam bersikap. Prinsip yang sangat mendasar ini diawali dengan orang-orang yang berbahagia berdasarkan firman Tuhan. Berbahagia mengacu kepada kesejahteraan hati yang dapat dimiliki karena hubungan dekat dengan Tuhan dan firman-Nya.
Ada 8 nilai kehidupan yang benar dan baik yang perlu dimiliki orang percaya agar dapat menikmati kebahagiaan dan kesejahteraan yang sejati. Ke 8 nilai hidup yang benar ini bukanlah pilihan yang boleh dipilih salah satu kemudian yang lain diabaikan, bukan pula nilai hidup yang boleh diklasifikasikan sehingga dapat diutamakan salah satu berdasarkan skala prioritas. Tetapi biasanya kalau kita mengajar salah satu nilai hidup ini agar menjadi milik kita sudah pasti kita pun akan mengejar untuk mencapai 7 nilai hidup benar lainnya. Misalnya bila kita berjuang menjadi seorang yang miskin dihadapan Allah sudah pasti kita pun akan berjuang membentuk diri menjadi seorang yang berdukacita. Artinya bila kita sudah berjuang menjadi seorang yang rendah hati sudah pasti kita pun akan berdukacita atau sedih atas kelemahan kita karena hidup tidak sesuai dengan standar Allah.
Dengan kata lain 8 nilai kehidupan yang benar ini adalah satu-kesatuan yang bila hidup kita diarahkan kepada yang satu, hidup kita pasti terarah kepada kedelapan-delapannya. Dan bila Yesus mengajarkan tentang nilai kehidupan yang benar ini menjadi syarat untuk memperoleh kebahagiaan yang sejati Dia sedang mendorong umatnya untuk mencapainya sebagai cara yang harus ditempuh agar hidup berbahagia dalam pengertian memperoleh kesejahteraan tetapi tetap terarah kepada kekekalan. Bila umat-Nya memperoleh nilai hidup atau hidup berdasarkan firman Tuhan yang langsung diarahkan Yesus ini sudah pasti juga menjadi teladan dalam kesalehan hidup, teladan dalam semangat hidup dan teladan dalam berkarya atau dalam perbuatan dan pekerjaan yang baik. Bila hal itu menjadi hal yang dilihat orang-orang dalam hidup pengikut Kristus sudah pasti semakin banyak pengikut Kristus sejati yang sungguh-sungguh memuliakan Bapa kita yang di surga. (MT)