Rabu 04 Oktober 2023
BAPTISAN PERTOBATAN
Bacaan Sabda : Matius 3:1-10
Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: ”Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.”(Matius 3:1-3)
Yohanes Pembaptis sang pelapor yang muncul mendahului pelayanan Yesus bukanlah tokoh dadakan yang tiba-tiba muncul. Para nabi telah menubuatkannya dan kelahirannya serta keterangan mengenai kepeloporannya ditulis dokter Lukas secara lengkap. Hal ini penting untuk diketahui semua manusia untuk menjadi dasar semakin memahami karya Allah itu sangat terencana dengan baik dan rapi. Jadi tidaklah beralasan untuk tidak mempercayai karya keselamatan yang disediakan Allah melalui kedatangan, pengajaran dan pengorbanan Yesus.
Allah sangat murka kepada manusia yang sudah mendengar Injil tetapi tidak percaya Yesus, sehingga hukumannya adalah kebinasaan atau hukuman kekal. Sebagai seorang pelopor berita utama Yohanes Pembaptis adalah seruan untuk bertobat. Bertobat ditempatkan sebagai awal dari karya Yesus adalah menandakan bahwa bertobat adalah respon utama dan pertama kepada kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Siapapun yang mendengar ajaran Yesus dan pemberitaan Injil respon spontan yang dilakukan adalah meninggalkan dosa dan berpaling kepada Allah kemudian menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatnya. Di sini bertobat berarti terjadi pergantian penguasa dalam kehidupan. Kekuasaan iblis diusir dan dikalahkan karena kekuasaan Kristus bertahta dalam kehidupan. Kemudian pertobatan adalah merupakan keputusan sadar dan sukarela dari pihak pendosa oleh karena karya Roh Kudus dalam kehidupan para petobat.
Hal tak kalah pentingnya adalah bahwa satu definisi utama dari pertobatan adalah terjadinya perubahan radikal dalam hidup penerima Injil keselamatan. Dari orang tak beriman menjadi orang beriman, dari orang di luar Tuhan menjadi orang di dalam Tuhan. Mulai dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru pertobatan adalah merupakan pesan pokok para nabi. Pemberitaan pertobatan dan pemberitaan Injil selalu berjalan berdampingan. Ketika Yohanes Pembaptis membaptis datanglah orang-orang Farisi dan Saduki meminta dibaptis. Yohanes menegur mereka sebagai ular beludak karena mereka hanya mau dibaptis saja tanpa ada keinginan untuk bertobat. Padahal baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan. Jadi baptisan dan pertobatan juga harus berjalan berdampingan. (MT)