Minggu 01 Oktober 2023
MATIUS PENGANTAR PERJANJIAN BARU
Bacaan Sabda : Matius 1:1-17
“Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.” (Matius 1:16-17)
Injil Matius ditempatkan sebagai kitab pertama dalam Alkitab Perjanjian Baru bukanlah karena Matius yang lebih awal ditulis karena surat kiriman rasul Paulus seperti Korintus, Galatia, Tesalonika jauh lebih dulu atau hampir 10 tahun lebih dulu ditulis dari Injil Matius. Pemilihan Matius menjadi kitab pertama dalam Perjanjian Baru kemungkinan besar menjadi tepat karena cocok sebagai pengantar, karena sangat mengedepankan kedatangan Mesias Anak Allah yang hidup. Kemudian Kitab Injil Matius ini dialamatkan secara khusus ke orang Yahudi, jadi menempatkan faktor-faktor keyahudian di awal kitab Perjanjian Baru menjadi penting karena kehadiran Mesias anak Allah yang hidup sangatlah relevan bagi orang Yahudi. Selanjutnya perlu juga membuktikan kehadiran Mesias itu dari garis keturunan Abraham untuk membuktikan bahwa keturunan Abraham menjadi berkat untuk seluruh dunia, dan dari dinasti Daud untuk membuktikan bahwa nubuat nabi-nabi dan janji Allah kepada Daud tergenapi dengan tepat. Itulah sebabnya Kitab Injil Matius ini diawali dengan silsilah dari Abraham sampai Yusuf yang dipercayakan menjadi Bapa asuh Yesus sang Mesias.
Kalimat awal Injil Matius ini adalah “Inilah silsilah Yesus Kristus anak Daud, Anak Abraham”. Abraham dan Daud menjadi 2 tokoh yang tak terpisahkan dari kelahiran Yesus yang adalah Allah yang menjadi manusia. Sejak awal dan selanjutnya secara konsisten Matius memperkenalkan Yesus sebagai Mesias. Dia diurapi sebagai nabi untuk membawa pengetahuan dan pengenalan yang benar terhadap Allah, dan sebagai imam yang mengorbankan diri-Nya sebagai korban penghapus dosa. Tetapi selain memperkenalkan Mesias sebagai nabi dan imam, Matius juga memperkenalkan Yesus sang Mesias sebagai raja yang berdaulat memerintah dan menuntun serta menegakkan keadilan dan menuntun serta menegakkan keadilan dan kebenaran.
Melalui silsilah maka Matius ingin menandaskan bahwa Yesus adalah keturunan Daud yang sah yang dirunut Yesus bukan anak Yusuf secara biologis tetapi Yesus adalah anak Yusuf secara hukum. Dalam silsilah ini Yesus dilindungi dari tuduhan anak Yusuf secara biologis dengan menandaskan Yesus dikandung Maria dari Roh Kudus. Mulai dinubuatkannya kelahiran Yesus, maka runut sejarahnya sangat terjaga walaupun kerajaan silih berganti mengintervensi kerajaan Israel. Allah terus berkarya mengendalikan sejarah agar rencana-Nya terus dan pasti terlaksana. (MT)