Rabu 30 Agustus 2023
PERNYATAAN MIKHA YANG SETIA
Bacaan Sabda : Mikha 7:1-10
“Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku!” (Mikha 7:7)
Sekali lagi Mikha meratapi kebobrokan perilaku umat di tengah masyarakat dimana sang nabi hidup. Dia menyaksikan praktek-praktek perilaku buruk umat Tuhan berupa kekerasan, kebohongan dan kebejatan merajalela dan walaupun masih ada yang terus berjuang hidup saleh jumlahnya sangat sedikit. Hubungan kasih dalam keluarga hampir tidak ada lagi. Tetapi para umat yang setia ini walaupun sedikit sudah pasti sangat berharga di mata Tuhan. Kehadiran umat yang setia ini walaupun sedikit pasti ratapan mereka terhadap umat akan sampai ke hadirat Allah. Bila umat setia sungguh-sungguh mengabdi kepada Tuhan dan firman-Nya maka sudah pasti terlibat mendoakan dan meratapi umat yang terus menolak Allah dan hidup dalam kejahatan. Umat yang setia pasti juga mewujudkan kesetiaannya menjadi pendoa syafaat untuk memohon campur tangan Allah bertindak dengan penuh kasih kepada para pendosa. Nabi Mikha pun menentukan sikap pengabdiannya kepada Allah di tengah umat yang menentang Allah dengan membuat pernyataan-pernyataan yang membuktikan kesetiaannya kepada Allah.
Ada 3 pernyataan iman, pengakuan dan doa yang dinyatakan oleh nabi Mikha :
- Pernyataan imannya adalah “Aku ini akan menunggu-menunggu Tuhan”. Di tengah-tengah masyarakat yang terpuruk imannya dan buruk moralnya, sang nabi masih terus berharap dan mengandalkan Tuhan dan terus berpegang pada janji-janji-Nya. Jadi semua orang percaya hendaklah seperti Mikha agar tetap hidup sebagai anak-anak Tuhan yang tidak bercela di tengah masyarakat yang semakin jauh dari Allah karena terhanyut oleh dosa dunia dan ilah zaman ini.
- Pengakuan Mikha adalah “Sekalipun aku jatuh aku akan bangun pula”(ayat 8). Dalam hal ini nabi Mikha memposisikan diri sebagai umat Israel dan Yehuda yang betul-betul jatuh dalam dosa dan moral yang buruk sehingga harus terhukum. Sang nabi membuat pengakuanbahwa suatu saat Allah tetap akan memulihkan dan membangun umat-Nya.
- Doa sang nabi adalah “Gembalakanlah umatMu dengan tongkat-Mu” (Ayat 14). Dalam doanya sang nabi bertindak sebagai seorang yang bersyafaat untuk umat Tuhan. Sang nabi tetap menyatakan doanya kepada Allah agar Allah yang dia kenal sebagai gembala tetap memperhatikan Israel sebagai umat-Nya yang memelihara domba-domba-Nya. (MT)