Sabtu 26 Agustus 2023
DAMPAK BURUK NABI PALSU
Bacaan Sabda : Mikha 3:1-12
“Tetapi aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh TUHAN, dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan kepada Israel dosanya. Baiklah dengarkan ini, hai para kepala kaum Yakub, dan para pemimpin kaum Israel! Hai kamu yang muak terhadap keadilan dan yang membengkokkan segala yang lurus.” (Mikha 3:8-9)
Pasal 3 ini masih terus nubuat tentang kekejaman yang berkuasa yang sudah mulai tetapi akan terus ditingkatkan. Jadi sesungguhnya salah satu tujuan nubuat ini adalah untuk menghentikan kekejaman penguasa yang sudah dimulai. Tetapi ternyata kemunculan nabi palsu membuat para penguasa melanjutkan bahkan meningkatkan kekejaman dan kejahatan para penguasa. Pemutarbalikan kebenaran yang dipelopori nabi-nabi palsu diterima dan dilakukan serta diajarkan para pemimpin Israel termasuk oleh para imam memperkejam para penguasa sehingga terjadilah pemutarbalikkan kebenaran sehingga mereka justru membenci kebenaran dan kebaikan dan mencintai dosa dan kejahatan. Tanpa sadar para petinggi bangsa Israel meninggalkan standar-standar kesalehan hidup digantikan dengan hukum yang mereka buat sendiri yang didasari pada kebiasaan hidup yang menyenangi kejahatan demi keuntungan-keuntungan material.
Umat Tuhan seharusnya mengikuti panggilan dan tuntunan Allah untuk melakukan kebenaran dan meninggalkan kejahatan. Hal itu memang tidak mudah tetapi juga tidak mustahil. Perlu komitment kuat untuk menghidupinya tetapi kualitas hidup dalam kebenaranlah yang memberikan damai sejahtera yang sejati. Karena perilaku buruk, jahat dan kejam para pemimpin Israel maka dampaknya kepada rakyat sangat buruk dan Allah menolak untuk menjawab doa mereka dan bila tak bertobat Allah akan meninggalkan mereka. Padahal melalui nabi Mikha Allah sangat ingin menuntun umat-Nya agar bertobat meninggalkan kejahatan mereka, tetapi para nabi palsu terus saja menghambat kerinduan Allah, karena nabi palsu hanya membutuhkan harta dan hormat tak peduli atas pertobatan dan keselamatan umat.
Dalam menghadapi nabi-nabi paslu, nabi Mikha tak mundur. Dia bersikap tegar dan membuat pernyataan bahwa dia kuat karena berbicara dengan kuasa Roh Kudus. Roh Kudus menjadi tenaga pendorong yang kuat baginya untuk terus menentang nabi palsu dan secara tegas menghukum umat dengan firman nubuat yang tegas. Berita nabi Mikha mencerminkan hati Allah, memotivasi umat untuk teguh hidup dalam kebenaran dalam hal mencegah hidup berdosa yang mencelakakan. Sesungguhnya para gembala jemaat pada akhir zaman ini mempunyai tugas seperti nabi Mikha. Gereja Tuhan tidak boleh goyah menghadapi tekanan-tekanan yang digencarkan oleh dunia yang berdosa untuk melemahkan kebenaran dengan mentolerir kehidupan berdosa. (MT)