Jumat 25 Agustus 2023
ALLAH MENENTANG ORANG SERAKAH
Bacaan Sabda : Mikha 2:1-13
“Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasaannya. yang apabila menginginkan ladang-ladang, mereka merampasnya, dan rumah-rumah, mereka menyerobotnya; yang menindas orang dengan rumahnya, manusia dengan milik pusakanya!” (Mikha 2:1-2)
Penyembahan berhala sudah betul-betul merasuk sebagian besar penduduk Israel dan mulai tertular ke penduduk Yehuda. Kemudian disusul dengan pola hidup yang buruk di kalangan atas ditandai dengan penindasan yang dilakukan penguasa kepada masyarakat biasa. Penindasan, perampasan dan penyerobotan terjadi sehingga terjadinya kesenjangan sosial yang sangat buruk. Melihat kejadian ini ternyata Allah segera memerintahkan nabi Mikha menyuarakan celaka yang akan menimpa para penguasa si penindas. Para penindas adalah penguasa yang sudah menjadi tuan tanah karena membeli murah dan merampas ladang-ladang penduduk lemah. Para penguasa ini tanpa ragu dan takut menipu, menyerobot tanah untuk memperkaya diri dan memperluas lahan membuat mereka menjadi kelompok penguasa dan tuan tanah, sehingga memperbudak penduduk miskin tanpa merasa bersalah. Tak seorang pun mampu menghentikan mereka. Allah sendirilah yang menimpakan malapetaka kepada mereka, sebagai cara Allah untuk menghentikan mereka. Allah tak segan lagi mendatangkan malapetaka kepada mereka untuk menghentikan keserakahan dan menolong penderitaan rakyat yang diakibatkannya.
Sesungguhnya Allah membuat mereka menuai apa yang mereka tabur. Allah sendirilah yang mengutus orang Asyur merampas tanah yang mereka rampas dan membawa Israel terbuang ke Asyur. Semua orang percaya hendaklah hati-hati supaya jangan menjadi serakah yang melakukan segala cara untuk memperoleh harta. Ketika nabi Mikha menyuarakan nubuat kebenaran karena bersumber dari Allah bermunculan pula nabi-nabi palsu yang sengaja menentang nubuat nabi Mikha. Mereka menolak nubuat mengenai datangnya hukuman dan masa suram yang akan menimpa umat Tuhan. Mereka menyuarakan ketiadaan hukuman dari Allah karena Allah adalah Tuhan yang Mahakasih dan pengampun yang tak mungkin murka. Nubuat para nabi palsu ini lebih diterima tetapi berakibat buruk, karena umat terus saja melanjutkan cara hidup yang berdosa karena mengabaikan tuntunan dan disiplin Allah. Gereja pada akhir zaman itu haruslah memberitakan firman Tuhan. Secara keseluruhan sehingga terjadi keseimbangan antara hukum dan kasih, anugerah dan disiplin Allah, kasih karunia dan karakter. Ada banyak kesulitan yang ditimbulkan oleh pemberitaan kebenaran firman Tuhan yang tidak seimbang. (MT)