Kamis 24 Agustus 2023
MENDOAKAN UMAT
Bacaan Sabda : Mikha 1:1-16
“Karena inilah aku hendak berkeluh kesah dan meratap hendak berjalan dengan tidak berkasut dan telanjang, hendak melolong seperti serigala dan meraung seperti burung unta: sebab lukanya tidak dapat sembuh, sudah menjalar ke Yehuda, sudah sampai ke pintu gerbang bangsaku, ke Yerusalem!” (Mikha 1:8-9)
Nabi Mikha adalah nabi yang istimewa karena dia bernubuat ke Israel (Samaria) dan Yehuda (Yerusalem). Dia menjadi istimewa karena semua nabi pada umumnya bernubuat kepada salah satunya semenjak kerajaan itu pecah menjadi 2 Israel di utara dan Yehuda di selatan. Seperti nabi-nabi lainnya Mikha juga berbicara tentang penghukuman yang datang kepada umat Allah karena dosa-dosa penyembah berhala yang disusul dengan kejahatan dan perilaku yang sangat buruk. Tetapi nabi Mikha menubuatkan juga tentang kemenangan akan kuasa dosa yang terjadi pada masa yang akan datang melalui kedatangan dan karya Tuhan Yesus. Mikha memanggil bangsanya untuk bertobat, dan juga bernubuat tentang pembuangan bangsa Yehuda ke Babel yang akan terjadi pada masa depan Yehuda.
Kitab nabi Mikha ini dihiasi bahkan doa-doa sang nabi disertai dengan sikap berkabung dan meratap untuk pertobatan dan keselamatan bangsa Yehuda, bangsa yang sangat dikasihinya. Bangsa Yehuda akan dihukum karena dosa-dosa mereka, sehingga nabi Mikha tak henti-hentinya untuk mendoakannya. Dimulai dengan menangisi kejatuhan Samaria, karena Samaria telah menolak Allah. Mikha berdoa dengan hati yang hancur dan sedih. Sama seperti nabi Mikha, seharusnya hati kita hancur melihat hidup para pendosa yang terus mengayunkan langkahnya menuju maut. Semua orang percaya hendaklah terpanggil mencegah langkah mereka agar tidak terus melaju menuju maut. Mengajak mereka untuk bertobat tetapi juga mendoakan mereka dengan sungguh-sungguh.
Dosa Samaria sudah tertular ke Yerusalem sehingga nabi Mikha memperingati Yehuda dengan tegas Mikha terus gencar menghimbau Yehuda yang masih setia untuk mendoakan bangsa mereka dengan sungguh-sungguh. Karena bila Samaria akan ditawan orang Asyur maka Yerusalempun akan tertawan ke Babel dengan penderitaan yang jauh lebuh buruk. Hukuman akan lebih keras karena mencoba memberontak bukannya memohon pertolongan Allah. Semua orang yang memberontak kepada Allah setelah meninggalkan Allah dan firman-Nya kemudian bersekutu dengan dunia sama dengan orang Yehuda yang ketularan kejahatan dan kemurtadan Samaria. Allah akan menentang dan kemungkinan tertimpa malapetaka sangat terbuka. Sebab itu setialah dan berserah kepada Allah. (MT)