Kamis 17 Agustus 2023
DOA SYAFAAT AMOS
Bacaan Sabda : Amos 7-8
“Sesungguhnya, waktu akan datang,” demikianlah firman Tuhan ALLAH, ”Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.” (Amos 8:11-12)
Dalam pasal 7, Allah memberi petunjuk kepada nabi Amos melalui 2 penglihatan. Dua(2) penglihatan yang harus disampaikan kepada umat itu adalah mengenai hukuman yang akan menimpa Israel bila mereka terus hidup dalam dosa akan kejahatannya :
- Penglihatan pertama adalah bencana serangan hama belakang yang akan melahap habis lahan pertanian yang membuat umat gagal panen sehingga terjadi bencana kelaparan.
- Sedangkan penglihatan kedua adalah gelombang panas yang ekstrim melanda negeri Israel sehingga terjadi penandusan ladang yang tentu saja mengakibatkan kelaparan panjang.
Hal itu membuat nabi Amos memanjatkan doa syafaat untuk umat dengan harapan Tuhan menunda atau membatalkan hukuman-Nya. Nabi Amos mengenal Allah yang tidak menginginkan kematian orang berdosa, yang diinginkan Tuhan adalah pertobatannya. Nabi Amos juga mengenal Allahnya, bahwa Dia berjanji akan mengabulkan doa umat-Nya dan hamba-Nya yang hidup dalam kebenaran. Karena pengenalannya kepada Allah yang membuat Amos terpanggil untuk memanjatkan doa syafaat untuk keselamatan umat Israel, terhindar dari bencana. Disusul lagi dengan penglihatan tentang tali sifat.
Dalam hal ini Israel sudah betul-betul sudah sangat memberontak kepada Allah dan hukuman akan menimpa mereka. Ketika hukuman datang maka kelaparan dan kehausan akan firman Allah akan melanda Israel. Saat itu Allah tak akan mengutus nabi lagi dan firman Allah tak akan mengutus nabi lagi dan firman Allah tak akan disampaikan lagi kepada umat Israel. Dengan kata lain, saat bencana datang mereka sangat membutuhkan bimbingan Allah tetapi mereka hanya memperoleh kesunyian karena Allah betul-betul diam kepada umat-Nya. Diamnya Allah akan menjadi hukuman terberat bagi umat.
Dalam hal ini Allah sedang menyerahkan umat kepada keinginan mereka yang berdosa. Saat Allah berbicara umat-Nya masa bodoh bahkan melawan dengan sengaja bimbingan Allah kepada mereka. Saat mereka berada dalam bencana barulah sadar mereka membutuhkan bimbingan Allah tetapi mereka tidak akan menemukannya. Mereka lapar dan haus kepada kebenaran pada waktu yang salah karena sudah terlambat. Sekarang adalah waktu yang tepat haus dan lapar akan kebenaran. Sebab itu rindukanlah maka kita akan dipuaskan dan dikenyangkan. (MT)