Jumat 11 Agustus 2023
PERTOBATAN DAN KARYA ROH KUDUS
Bacaan Sabda : Yoel 2:1-32
“Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29)
Nabi Yoel tak henti-hentinya menyerukan pertobatan kepada umat sebagai respon benar dan tepat kepada bencana yang diijinkan Allah menimpa umat-Nya. Perintah untuk mengoyakkan hati adalah istilah untuk bertobat dengan sungguh-sungguh. Artinya pertobatan sejati berupa perubahan sikap yang bersumber dari hati bukan hanya pertobatan tampak luar. Para pelayanan Tuhan haruslah menjadi pelopor utama dari gerakan pertobatan agar layak menuntun umat memasuki gerakan pertobatan tersebut. Karena para pemimpin rohani tidak boleh hanya berbicara dan mengajar dengan mulut saja yang bisa dipoles dengan kata-kata indah. Yang mereka butuhkan adalah bahasa hati dan bahasa kasih yang bersumber dari kedalaman hati, dipulihkan dan dihidupkan dan terciptanya kebangunan rohani di tengah-tengah umat Tuhan.
Pada saat itu belas kasihan Allah akan melanda kehidupan umat, karena umat dituntun pada kerendahan hati dan kesetiaan kepada Allah. Secara tegas dan pasti nabi Yoel juga menubuatkan terjadinya pencurahan Roh Kudus kepada orang percaya yang berseru kepada Tuhan. Ada yang menafsirkan bahwa pencurahan Roh Kudus ini tergenapi pada hari pentakosta di Yerusalem yang berrlanjut terus kepada sejarah pertumbuhan gereja. Tetapi sesungguhnya Yoel juga berbicara tentang pencurahan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama. Alkitab cukup banyak menjelaskan aktivitas Roh Kudus dalam Perjanjian Lama. Ada beberapa karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama, dan pada renungan singkat ini penulis mencoba menjelaskan 3 aktivitas tersebut:
- Roh Kudus memainkan peran-Nya dalam menciptakan alam semesta (Kejadian 1:2). Jadi dalam penciptaan tiga oknum Allah Tritunggal telah melakukan peran-Nya dengan sangat jelas (Allah, Firman dan Roh Kudus)
- Roh Kudus memimpin Yusuf dalam melakukan peran-Nya secara efektif dalam pemerintahan Firaun (Kejadian 41:38)
- Roh Kudus turun dan memenuhi beberapa orang tertentu dalam Perjanjian Lama (Yohanes 2:28-29), tetapi menjadi lebih luas dalam Perjanjian Baru dan dalam sejarah berdirinya gereja serta perkembangannya. (MT)