Rabu 09 Agustus 2023
MENEBUS UMAT MELALUI HUKUMAN
Bacaan Sabda : Hosea 12-14
“Bertobatlah, hai Israel, kepada TUHAN, Allahmu, sebab engkau telah tergelincir karena kesalahanmu. Bawalah sertamu kata-kata penyesalan, dan bertobatlah kepada TUHAN! katakanlah kepada-Nya: ”Ampunilah segala kesalahan, sehingga kami mendapat yang baik, maka kami akan mempersembahkan pengakuan kami.” (Hosea 14:2-3)
Pasal 12 adalah catatan tentang buruknya dosa-dosa umat Israel, sehingga tak ada cara lain, umat haruslah bertobat. Pasal 13 adalah murka Tuhan kepad umat-Nya. Karena umat terus hidup dalam dosa maka mereka mengalami kematian rohani. Kematian rohani telah membuat umat tetap merasa nyaman dan tak merasa berdosa ketika terlibat kepada penyembahan berhala. Dalam kondisi hidup dalam dosa umat tetap mengalami hidup dalam kemakmuran membuat umat nyaman hidup dalam dosa-dosa mereka. Sebab itu tidak ada jalan lain yang Allah lakukan selain memurkai umat-Nya. Murka Allah jangan ditafsirkan sebagai pelampiasan rasa bencinya kepada umat, karena sesungguhnya murka Allah adalah wujud kasih-Nya kepada umat-Nya.
Sering umat Israel melupakan Allah karena kemakmuran dan tergoda kepada pemikiran tak perlu lagi bersandar kepada Allah. Untuk mengubah pemikiran itu Allah pun menghukum dan memurkai umat. Semua orang percaya yang tergoda melupakan Allah karena kemakmuran akan terhukum oleh kesombongannya. Hukuman itu adalah merupakan cambuk ditangan Allah menyadarkan agar umat-Nya bertobat. Dalam Hosea 13:14 “Akan kubebaskan mereka dari dunia orang mati akan kutebus mereka dari maut…” Cara Allah membebaskan dan menebus umat dari kematian rohani adalah adalah dengan cara menghukum seperti membiarkan umat Israel terbuang ke Asyur. Hanya hukumanlah yang dapat membuat Israel berubah dari kehidupan dosa.
Pertobatan adalah syarat untuk mengalami pembebasan dan penebusan. Allah bukan hanya meminta umat-Nya sekedar melaksanakan ritual agama seperti mempersembahkan kurban-kurban. Allah meminta umat bertobat melalui kata-kata jujur yang keluar dari hati mereka. Umat diharapkan memuji Allah dengan mulut yang keluar dari hati umat secara tulus yang merupakan wujud dari iman yang sejati. Pertobatan umat adalah merupakan syarat untuk memperoleh pemulihan Allah itu seperti Bapa yang mengasihi anak-anaknya. Wujud kasih seorang Bapa kadang-kadang adalah cambuk dan tongkat yang terpaksa digunakan memukul untuk mengusir kebebalan hati anak-anak-Nya. Semua dilakukan seorang Bapa untuk menunjukkan betapa berharganya seorang anak di mata Bapa-Nya. Hukuman dari seorang Bapa kepada anaknya adalah untuk menyelamatkan bukan untuk menyakiti. (MT)